Bandung Siaga 1, Menko PMK Minta Perketat Prokes

- 17 Juni 2021, 08:52 WIB
Gubernur Jawa Barat menggelar konferensi pers perihal kondisi siaga 1 Bandung Raya di Makodam III Siliwangi Bandung, Selasa, 15 Juni 2021.
Gubernur Jawa Barat menggelar konferensi pers perihal kondisi siaga 1 Bandung Raya di Makodam III Siliwangi Bandung, Selasa, 15 Juni 2021. /Biro Adpim Jabar/Pipin/

BERITA KBB - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) telah menetapkan status siaga 1 (satu) waspada Covid-19 untuk wilayah Bandung Raya. Hal itu menyusul lonjakan kasus aktif Covid-19 terutama di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung.

Berdasarkan pemetaan data Covid-19 wilayah Bandung, total kasus terkonfirmasi per-15 Juni 2021 sebanyak 21.021 dengan kasus konfirmasi aktif 1.272, sembuh 19.382 dan meninggal 367. Sedangkan, suspect dipantau 2.248 dan kontak erat dipantau 972.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta kepada masyarakat Jabar, khususnya yang berada di wilayah Bandung Raya, untuk lebih memperketat pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) 3M.

Baca Juga: Siaga 1, Penutupan Ruas Jalan di Kota Bandung Diperluas

"Ini harus menjadi perhatian semuanya untuk selalu menjaga protokol kesehatan, menjaga daya tahan tubuh, terutama yang bekerja di luar. Taruhan kita saat ini hanya tinggal disiplin atau tidak. Kalau tidak disiplin perkembangan Covid-19 akan tidak terkendali," ujarnya seusai meninjau fasilitas dan pelayanan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, Rabu (16/6/2021).

Apalagi, ungkap Menko PMK, bahwa Menteri Kesehatan telah mengumumkan adanya varian baru Covid-19 yang berasal dari India dan masuk ke Indonesia. Hal itu ditekankan agar dapat menjadi perhatian bersama dalam upaya mengantisipasi terjadinya penularan.

Muhadjir mengakui telah terjadi lonjakan kasus di beberapa daerah, terutama empat provinsi di Pulau Jawa termasuk salah satunya Jabar. Presiden pun meminta perhatian khusus, mengingat hal itu terjadi disinyalir dampak dari arus mudik Lebaran lalu.

Baca Juga: Miris, Kota Bandung Nyaris Masuk Zona Merah

"Sebagian akibat arus balik mudik karena banyak sekali pemudik yang bandel dan kembali ke daerah asal membawa Covid-19 kemudian menciptakan kluster keluarga. Ada juga kluster acara keluarga termasuk pesta pengantin dan kluster ziarah. Ini wilayah-wilayah yang sekarang menjadi pusat penyebaran Covid-19 akibat kluster ziarah," tuturnya.

Halaman:

Editor: Asep Budiman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x