Ridwan Kamil Canangkan Gerakan Aksi Nyata PPK DAS Cilamaya

- 4 November 2020, 19:46 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama Forkopimda Jabar mencanangkan Gerakan Aksi Nyata Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan (PPK) DAS Cilamaya di Bendungan Barugbug, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Rabu 4 November 2020.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama Forkopimda Jabar mencanangkan Gerakan Aksi Nyata Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan (PPK) DAS Cilamaya di Bendungan Barugbug, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Rabu 4 November 2020. /Humas Jabar/Rizal

“Sehingga saya memutuskan konsep Satgas Citarum dengan teori kolaborasi lima sektor, yaitu akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media itu akan di-copy di Cilamaya dan juga Cileungsi. Ada 12 (indikator) yang saya titipkan yang harus menjadi rencana kerjanya. Semoga dalam satu tahun kita bisa melihat progresnya seperti apa,” tutur Emil.

Baca Juga: 1.859 Peserta Lulus Seleksi CPNS di Lingkungan Provinsi Jabar Formasi Tahun 2019

"Karena (dari rencana aksi) Sungai Citarum membuahkan kualitas air yang lebih baik. (Memang) belum selesai (penanganan Citarum) karena sampah dan hal-hal negatif masih ada, tapi sudah jauh lebih baik. Situasi (mutu) Citarum sekarang sudah tidak lagi tercemar berat, tidak tercemar sedang, tapi sudah tercemar ringan,” katanya.

Masih merujuk rencana aksi Citarum Harum, Emil juga menekankan pentingnya penegakan hukum, termasuk menggugat ke pengadilan perusahaan-perusahaan yang sudah ditegur tetapi masih terus melanggar. Untuk itu, penanganan DAS Cilamaya juga akan melibatkan aparat penegak hukum dari TNI/Polri dan kejaksaan.

Dalam agenda ini, Emil sekaligus mengukuhkan Satgas PPK DAS Cilamaya dan Tim Patroli DAS Cilamaya. Tugas Satgas PPK DAS Cilamaya adalah menata serta melakukan pencegahan dan penindakan hukum terhadap pencemaran dan kerusakan di DAS Cilamaya.

Baca Juga: Jadwal Bola Malam Ini: Barcelona, Juventus, Manchester United hingga Chelsea di Liga Champions

Sementara Tim Patroli Sungai DAS Cilamaya adalah memantau, menginventarisasi, dan mengidentifikasi sumber-sumber pencemar yang terjadi di DAS Cilamaya.

“Akan hadir TNI untuk mendukung dan diperbantukan. Tahun ini akan ada 135 personel TNI, tahun depan akan ditambah. Kemudian ada kepolisian, kejaksaan, semua akan mengikuti pola (Satgas) Citarum,” ujar Emil.

Sementara itu, Panglima Kodam (Pangdam) III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakan, pencemaran dan kerusakan di Sungai Cilamaya perlu ditangani secara integratif dan sinergis dari berbagai pihak terkait dengan kemauan yang nyata dan solutif dari para pemangku kepentingan.

Baca Juga: Jangan Lupakan Sejarah, Ini Asal Usul 10 November Diperingati Sebagai Hari Pahlawan

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah