Ragu dalam Beramal? Yuk Check Perbedaan Tulus dan Ikhlas Beserta Kedudukannya!

- 30 Desember 2021, 08:09 WIB
Ilustrasi ikhlas.
Ilustrasi ikhlas. /pixabay.com/niekverlaan


BERITA KBB - Seringkali orang keliru menafsirkan ikhlas dan sikap tulus dalam beramal. Padahal perbedaan keduanya adalah sangat nyata.

Ketika kita merasa berat, tapi masih mau melakukannya, itu dinamakan ikhlas.

Sementara saat kita suka sekali berbuat baik tanpa beban, itu dinamakan sikap tulus.

Baca Juga: Profil dan Biodata Para Pemain di Laga Piala AFF 2020 yang Sering Dijadikan Meme. Dari Thitipan Hingga Sambath

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam beramal:

1. Perbaikan niat

Tiap hamba perlu mujahadah atau kesungguhan yang luhur dengan mencurahkan segala energi atau kekuatan yang ada pada dirinya.

Hal ini karena sulitnya meluruskan niat itu sendiri.

Sampai-sampai Sofyan Ats Tsauri berkata begini :

"Tidak ada 1 perkara yang paling berat bagiku untuk aku obati, daripada meluruskan niatku. Karena niat itu bisa berubah-ubah." (Hilyatul Auliya 7/5 dan 62)

Baca Juga: Jadwal Acara TV di Trans TV Hari Ini, Kamis, 30 Desember 2021: Ada ada Iko Uwais di Bioskop Trans TV

2. Tujuan beramal

Dalam beramal harus ditujukan semata karena Allah. Yaitu ikhlas karena mengharapkan ridha-Nya.

Ibadah tanpa keikhlasan akan tertolak. Lalu bagaimana bila ibadah itu tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW Alaihi Wasallam?

Seorang ahli hikmah mengatakan bahwa :

"Memberi sesuatu karena adanya sebab, seperti : kasihan, prihatin, iba, dan sebagainya belum bisa dikatakan atau dikategorikan sebagai ikhlas. Namun tidak lebih sebagai suatu bentuk ketulusan hati saja, yang bisa menjadi pemuas hawa nafsu atau ego keibaan kita. Namun memberi atas dasar rasa kasihan atau iba pun sudah cukup baik, namun akan jauh lebih baik bila mampu berlaku ikhlas."

Baca Juga: Profil dan Biodata Taqy Malik, Ustadz yang Viral Dimirip-miripkan dengan Chanathip Songkrasin

3. Mengetahui perbedaan antara ikhlas dan tulus

Ikhlas berarti merelakan sesuatu yang terasa berat.

Tulus adalah kerelaan hati karena faktor adanya rasa senang, atau tidak ada beban.

Diketahui ikhlas memiliki kedudukan atau derajat yang lebih tinggi di hadapan Allah SWT.

Adalah keliru bila kita menganggap adanya rasa berat dalam hati diartikan sebagai tidak ikhlas. Justru ikhlas berarti merelakan sesuatu yang terasa berat dan semuanya dilakukan hanya mencari ridho sang Maha Pencipta.

Baca Juga: Dimirip-miripkan dengan Chanathip Songkrasin Thailand, Ustadz Taqy Malik Berikan Respon Tanggapan

4. Belajar sejarah

Kita bisa bercermin kepada Khalifah Abu Bakar radhiallahu anhu, tentang bagaimana menjadi pribadi yang ikhlas.

Alkisah, ketika Rasulullah berpulang ke Rahmatullah. Setiap diri terpuruk dan semua mata mengalirkan air bening sebagai bentuk beratnya beban kesedihan yang mereka pikul. Di tengah suasana mencekam itu, Abu Bakar radhiallahu anhu datang dan dengan suara lantang kemudian berkata :

"Barangsiapa menyembah Muhammad maka sesungguhnya Muhammad telah wafat dan barangsiapa menyembah Allah maka sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tak akan pernah mati." Kemudian beliau membacakan Quran surat Ali- Imron ayat 144.

Itulah penjelasan mengenai hal terkait sikap tulus, ikhlas, serta kedudukannya. Semoga kita tidak bingung lagi menyikapi amalan yang kita lakukan.***

Editor: Siti Mujiati

Sumber: buku berjudul Cara Allah menolong hambaNya oleh Masyuda Al-M


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x