Malam Bulan Suro Selalu Dianggap Menyeramkan, Berikut Penjelasan Yang Buat Kamu Punya Pandangan Baru

- 20 Juli 2023, 10:21 WIB
Malam Bulan Suro Selalu Dianggap Menyeramkan, Berikut Penjelasan Yang Buat Kamu Punya Pandangan Baru
Malam Bulan Suro Selalu Dianggap Menyeramkan, Berikut Penjelasan Yang Buat Kamu Punya Pandangan Baru /
 

Berita KBB-Malam satu Muharam ia hari pertama setelah pergantian kalender Hijriyah. Tidak jarang juga tibanya hari ini dikaitkan dengan hal yang seram dan cenderung mengarah ke arah peristiwa -peristiwa yang berbau mistis. Padahal sudah sering kita jumpai tidak sedikit orang atau kelompok-kelompok yang memperingati tanggal satu Muharam atau yang biasa disebut dengan Suro oleh masyarakat Jawa, dengan ritual yang umum bahkan sering kita lihat.

Seperti ada yang memperingati dengan acara doa bersama, yaitu dengan melantunkan ayat suci Al Qur’an serta mendatangkan mubalig untuk memberikan siraman rohani, berupa ceramahnya yang berisi nasihat-nasihat yang menentramkan. Ada yang mendatangkan grup selawat, lantas dihadiri para jamaah dengan sama-sama melantunkan selawat. Lalu ada juga yang menggelar karnaval hingga melakukan acara pawai obor. Sehingga tahun baru Hijriyah terkesan lebih semarak, dan nuansa agama Islamnya semakin terasa hidup.

Namun perihal malam satu Muharam dan anggapan-anggapan masyarakat. Bagaimana sih sejarah Muharam yang sebenarnya. Yuk, baca kebenarannya di bawah ini.

Baca Juga: Jadwal SCTV Kamis 20 Juli 2023, Saksikan Satu Cinta Dua Hati, Bikin Penasaran!

Sejarah Malam 1 Suro atau Malam 1 Muharam.

Kalender Hijriyah yang dijadikan umat Islam sebagai panduan perhitungan hari, tanggal, bulan, dan tahun, memiliki kaitan yang sangat erat dengan malam satu Suro atau satu Muharam. Tibanya momen ini selalu dianggap penting bagi masyarakat yang memeluk agama Islam. Oleh karena itu perayaan pada tibanya masa ini. Kerap kali dikaitkan dengan tradisi yang berhubungan dengan ajaran agama Islam. Seperti halnya membaca doa awal dan akhir tahun, berpuasa, dan beberapa anjuran ibadah lainnya.

Masyarakat Jawa sendiri awalnya adalah pemegang teguh kepercayaan animisme dan dinamisme, walaupun pada akhirnya memutuskan memegang erat ajaran agama Islam. Oleh karena itu timbullah perayaan malam satu Suro atau Muharam. Di mana itu merupakan perpaduan antara ajaran agama Islam dan kepercayaan masyarakat Jawa.

Macam-Macam Peringatan Tibanya Satu Muharam.

1.      Membaca Doa.

Tibanya bulan Muharam menganjurkan untuk membaca doa-doa khusus. Doa itu adalah permohonan di akhir dan juga awal tahun. Doa akhir tahun biasanya dibaca selepas menjalankan salat Ashar, sementara awal tahun dibaca selepas salat Magrib.

Halaman:

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x