Mengapa Puasa Asyura 10 Muharram Diikuti dengan Puasa Tasu’a Sehari Sebelumnya? Ternyata Begini Sejarahnya

- 26 Juli 2023, 09:22 WIB
Mengapa Puasa Asyura 10 Muharram Diikuti dengan Puasa Tasu’a Sehari Sebelumnya? Ternyata Begini Sejarahnya
Mengapa Puasa Asyura 10 Muharram Diikuti dengan Puasa Tasu’a Sehari Sebelumnya? Ternyata Begini Sejarahnya /Pixabay: chiplanay/
 

Berita KBB - Sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah, Muharram memiliki 1 hari yang dianggap mulia oleh Allah SWT, yakni hari Asyura. Hari yang dianggap istimewa ini jatuh setiap tanggal 10 bulan tersebut.

Dikutip dari NU Online, berbagai peristiwa besar dan penting terjadi pada hari Asyura di bulan Muharram ini. Hari ini bertepatan dengan penciptaan Nabi Adam AS di surga, tenggelamnya Fir’aun di Laut Merah, dan penciptaan ruh Nabi Muhammad SAW.

Satu ibadah yang bisa ditunaikan pada hari kesepuluh bulan Muharram ini adalah puasa Asyura. Ibadah ini pertama kali diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada para sahabatnya, setelah hijrah dari Mekah ke Madinah,

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Efek, Berikut Daftar dan Profil Pemain Top Yang Pindah Ke Liga Arab

Di Madinah, Rasulullah mendapati kaum Yahudi setempat berpuasa pada hari Asyura. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, kaum Yahudi itu berpuasa karena hari Asyura merupakan hari agung di mana Musa menenggelamkan Fir’aun dan pasukannya.


Sebagai rasa syukur, Nabi Musa berpuasa pada Hari Asyura dan diikuti oleh kaum Yahudi. Rasulullah kemudian menyatakan bahwa umatnya dan Musa lebih berhak dan lebih utama untuk menjalankan puasa tersebut.


Selain kaum Yahudi, puasa Asyura juga disebut dilaksanakan juga oleh kaum Quraisy. Hal ini sebagaimana hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA yang berkata, pada zaman jahiliah, mereka berpuasa Asyura.


Rasulullah SAW pun memerintahkan untuk berpuasa Asyura hingga tiba kewajiban untuk puasa di bulan Ramadhan. Beliau bersabda, barang siapa berkehendak berpuasa Asyura, maka dipersilakan melakukannya. Bagi yang tidak berkehendak, tidak diharuskan puasa.


Menurut para ulama, puasa Asyura hukumnya wajib hingga muncul kewajiban puasa di bulan Ramadhan pada tahun 2 Hijriah. Setelah puasa di bulan suci ini berlaku, maka puasa hari kesepuluh Muharram ini hukumnya menjadi sunnah muakkad.


Sebagai pembeda dari puasa Asyura ala kaum Yahudi, Nabi kemudian memerintahkan juga untuk berpuasa Tasu’a di hari kesembilan bulan Muharram dan puasa di hari kesebelas.

Baca Juga: Jadwal Trans TV Rabu 26 Juli 2023 Tayang Film COLLID dan DONNIE DARKO

Imam Ahmad meriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas RA disandarkan pada Rasulullah, “Puasalah pada hari Asyura dan bedakanlah diri kalian dengan kaum Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau setelahnya.”

Halaman:

Editor: Siti Mujiati

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x