Soal Mensos Risma Dipolisikan Gus Yasin, Refly Harun: yang Melaporkan Pasti Para Pengkritik Jokowi

12 Januari 2021, 15:19 WIB
Refly Harun (kanan) yang mengomentari Menteri Sosial Risma (kiri) yang dilaporkan ke polisi. /Kolase foto dari Twitter @ernestprakasa dan YouTube Refly harun

BERITA KBB- Nama Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau yang akrab dipangil Risma masih menjadi topik hangat pembicaraan di media sosial.

Terbaru, Risma kabarnya telah dipolisikan oleh Wakil Ketua Umum Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah, Tjetjep Muhammad Yasin atau yang akrab disapa Gus Yasin.

Gus Yasin melaporkan Mensos Risma lantaran diduga telah merekayasa  pertemuannya dengan gelandangan saat blusukan di sekitar Sudirman-Thamrin, Jakarta.

Rencananya, Risma akan disangkakan dengan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidanana.

Baca Juga: PROFIL dan Foto-Foto Cantik Dayana Kazakhstan, dari Awal Perkenalan hingga Siap Dinikahi Fiki Naki

Tak hanya itu, Risma juga dijerat Pasal 28 dan Pasal 45 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Terkait Risma yang dipolisikan Gus Yasin telah menyita atensi publik, tak terkecuali Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.

Dalam tayangan pada kanal YouTube-nya, Refly Harun menilai bahwa yang melaporkan Risma dipastikan orang yang sebetulnya tak suka lapor-melapor.

Baca Juga: Ketika Lucas SuperM Harus Memilih Antara Kai EXO dan Baekhyun Begini Jadinya

“Terlepas settingan atau bukan saya nggak setuju lapor- melapor. Yang melaporkan pasti yang bukan sering melaporkan. Para pengkritik Jokowi. Orang-orang yang dianggap pro pemerintah. Ini nggak sehat (untuk demokrasi),” kata Refly, seperti dikutip Berita KBB, Selasa 12 Januari 2021.

Lebih lanjut, Refly menekankan bahwa seharusnya tak perlu ada aksi melaporkan atau saling lapor dalam kasus seperti ini. Alangkah baiknya jika ada pihak yang tak setuju dengan Risma hendaknya disampaikan melalui kritik.

“Sampaikan saja kritik, yang penting jangan pula kita yang diadukan. Jadi kalau kita tidak setuju dengan aksi Rismaharini, kritik saja. Sampaikan saja dengan data, dan biarlah masyarakat yang menilai,” katanya.

Baca Juga: Data Terbaru KNKT: Diduga Pesawat Sriwijaya Air SJY-182 Tidak Meledak sebelum Jatuh Ke Laut

Refly berpandangan, justru adanya aksi saling lapor nantinya membuat demokrasi tak sehat.

Dia bahkan membandingkannya dengan kasus FPI di mana sejak mencuatnya kasus itu masyarakat jadi terbelah. Ada yang pro dan kontra.

Baca Juga: Sinopsis Samudra Cinta Selasa 12 Januari, Cinta Galau Ulang Tahun Merayakannya Sendirian

“Jika Risma terbukti melakukan settingan, lama-lama nanti tergerus sendiri legitimasinya. Karir politiknya yang moncer nanti setop sendiri. Biarlah waktu yang menjawabnya bukan polisi yang menjawabnya,” tuturnya.

Refly juga menyarankan kepada masyarakat agar bisa bersikap dewasa menyikapi kasus ini, dan bisa menghargapi perbedaan pendapat. Jika mau menyuarakan sikap tak setuju, sampaikanlah melalui kritik. ***

 

Editor: Asep Budiman

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler