BERITA KBB- Tokoh Papua, Christ Wamea, menyoroti sebuah foto yang beredar di jagat maya. Foto tersebut memperlihatkan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, tengah mengenakan syal Palestina yang dikalungkan ke lehernya.
Melalui akun Twitter @PutraWadapi, Christ Wamea mengunggah foto tersebut. Diketahui, Gibran Rakabuming mengenakan syal itu ketika kampanya Pilkada di Solo tahun lalu.
Chirst Wamea mengatakan, jika Gibran Rakabuming sudah mengenakan syal Palestina pada saat kampanye pilkada, dia berpotensi bisa memimpin demo di Kota Solo untuk menolak agresi militer Israel terhadap Palestina.
Baca Juga: Profil, Biodata, dan Daftar Pemain Film Habibie & Ainun 3, Ada Arya Saloka Lho!
“Kalau sudah kenakan syal palestina pada saat kampanye pilkada mungkin saat sekrh bisa pimpin demo di Kota Solo menolak agresi militer Israel terhadap palestina,” cuit Christ Wamea, seperti dikutip BeritaKBB.pikiran-rakyat.com.
Diberitakan sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka dikalungi syal Palestina ketika mejemput rekomendasi dari PPP sebagai bakal calon Wali Kota Solo pada tahun 2020 kemarin.
Hal ini dikarenakan Partai PPP mendukung Giran Rakabuming untuk maju dalam pilkada. Namun, sebelum penyerahan SK atau dokumen, DPW PPP Masruhan Samsurie memberikan syal Palestina kepada putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut.
Bukan tanpa alasan, Masruhan Samsurie mengalungkan syal Palestina kepada Gibran sebagai simbol perjuangan. Sehingga, katanya, ketika nanti sudah menjadi Wali Kota simbol perjuangan itu akan melekat pada Gibran.
"Sebelum kami sampaikan SK kami punya selendang asli dari Palestin, dari pemerintah di sana. Sampaikan ke Mas Gibran agar selama nanti insyaallah ditakdirkan sebagai Wali Kota, akan terus bergerak memperjuangkan. Palestin adalah simbol perjuangan yang tak pernah mati tak pernah henti, itu akan menjiwai Mas Gibran dengan harapan perjuangannya menyejahterakan dan meningkatkan taraf hidup Kota Solo akan tercapai,” katanya.
Baca Juga: Petani Milenial, Kelola Lahan Pangan Menggunakan Aplikasi Digital
Sementara itu, situasi di Palestina kian memanas usai terjadi bentrokan antara warga sipil dengan aparat Israel di kompleks Masjis Al Aqsa beberapa waktu kemarin.
Gencatan senjata terus dilancarkan pihak Israel dan milisi Hamas di perbatasan Gaza. Akibatnya, ratusan orang dilaporkan meninggal dunia dan selebihnya mengalami luka-luka.
Bukan hanya itu saja, ketegangan ini juga menyebabkan beberapa wilayah baik di Gaza maupun Israel luluh lantah karena serangan roket.***