Pernyataan Kemenkes Tentang Hepatitis Akut Misterius yang Menyebabkan 3 Anak Meninggal, Berikut Penjelasannya

7 Mei 2022, 10:26 WIB
Ilustrasi anak usai di imunisasi. Hepatitis akun serang anak, kenali penyebab dan cara cegah. / /Tangkapan layar akun instagram/@kemenkes_ri./

BERITA KBB - Tiga pasien anak di indonesia meninggal karena hepatitis akut misterius sepanjang April 2022.

Terkait hal tersebut Kementrian Kesehatan atau yang sering disebut sebagai kemenkes sedang melakukan penyelidikan mendalam terkait penyakit tersebut.

Juru bicara kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa selama masa investegasi pihaknya mengimbau masyarakat untuk berhati hati dan tetap tenang, serta mengingatkan masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan.

Baca Juga: Berpotensi Macet, Jalan Puncak-Gadog dari Arah Jakarta Ditutup

Baca Juga: Perhelatan Asian Games Hangzhou 2022, Resmi Ditunda! Lantaran Covid Makin Menggila

“Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan.” Tutur Siti dalam siaran pers pada minggu 1 Mei 2022.

Kemenkes berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.

Dinas provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

Baca Juga: Usai Tuai Hujatan Karena Aksi Bugilnya, Bule Rusia Ini Dideportasi

Baca Juga: Daftar Pemain dan Sinopsis FTV Mas Dosen Kiyowo Yang Jomblo Minggir Dulu, Ada Raisya Bawazier dan Cemal Faruk

Dalam dua pekan terakhir, kemenkes telah meningkatkan kewaspadaan setelah Badan Kesehatan Dunia atau yang dikenal sebagai WHO menyatakan kejadian luar biasa pada kasus hepatitis akut yang menyerang anak di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia.

Kewaspadaan itu kian meningkatkan setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta meninggal dunia akibat dugaan hepatitis akut.

Hak ini terjadi dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

Baca Juga: Shin Tae yong Geram Timnas U-23 Indonesia Diberi Lapangan Latihan Buruk

Baca Juga: Lahan Parkir, Sampah, dan Akses Lalu-Lintas Jadi Sorotan di Pantai Pangandaran

Nadia menuturkan bahwa ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit di Jakarta Timur dan Jakarta Barat, gejala yang ditemukan pada pasien seperti mual, diare berat, demam, kejang dan penurunan kesadaran.

Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO jumlah laporan terus bertambah tercatat lebih dari 170 kasus yang dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.

WHO pertama kali menerima laporan pada 5 april 2022 dari inggris raya mengenai 10 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui pada anak usia 11 bulan sampai 5 tahun di Skotlandia Tengah.

Kebanyakan kasus terjadi pada anak usia 1 tahun sampai 16 tahun dimana 17 anak diantaranya memerlukan transpalasi hati dan satu kasus yang dilaporkan meninggal.

Gejala klinis pada kasus yang terindefikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice atau yang dikenal sebagai penyakit kuning, sebagian kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.

Kemenkes meminta dinas kesehatan provinsi dan kabupaten kota serta rumah sakit untuk memantau dan melaporkan kasus sindrom penyakit kuning akut di sistem kewaspadaan dini.

***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler