Covid-19 BA4 dan BA5 Lebih Menular dari Varian Omicron,Masyarakat Diminta Tetap Waspada Tidak Perlu Khawatir

- 24 Juni 2022, 11:43 WIB
Ilustrasi. Kasus Covid-19 terus mengalami lonjakan beberapa hari terakhir, vaksin penguat atau booster jadi syarat perjalanan.
Ilustrasi. Kasus Covid-19 terus mengalami lonjakan beberapa hari terakhir, vaksin penguat atau booster jadi syarat perjalanan. /Pixabay/Alexandra_Koch
 

BERITA KBB - Varian Covid-19 yang baru, Covid-19 BA4 dan BA5 memiliki kemungkinan lebih menular dibandingkan varian Omicron sebelumnya.

Pernyataan subvarian Covid-19 BA4 dan BA5 yang lebih menular ini diungkapkan oleh Ahli Virologi, Prof. I Gusti Ngurah Kade Mahardika.

"Kemungkinan memang virus BA4, BA5 ini lebih mudah menular dibandingkan dengan Omicron," katanya di acara Talkshow "Optimalisasi 3T: Upaya Bendung Gelombang Baru".

Baca Juga: Kuota Haji Indonesia Akan Kembali Normal, Dubes RI: Tergantung Kondisi Pandemi Covid-19

Kesimpulan ini didapat dari hasil penelitian ciri molekuler subvarian BA4 dan BA5.


Meskipun lebih mudah menular, tapi varian Omicron memiliki risiko gejala yang lebih ringan dibanding varian delta.


"Sudah terbukti bahwa Omicron itu trennya itu adalah lebih ringan [gejalanya] dibandingkan dengan Delta, kecuali pada mereka yang lansia dan komorbid," kata Mahardika.

Baca Juga: Terlewat? Fenomena Planet Sejajar Masih Bisa Disaksikan Hingga Akhir Juni 2022

Guru Besar Universitas Udayana ini menyebutkan masyarakat yang sudah divaksin Covid-19 bisa mencegah diri sendiri terpapar subvarian BA4 dan BA5.


Begitu pula orang-orang yang memiliki antibodi alami karena pernah terkena Covid-19.


Ahli Virologi itu mengatakan bahwa antibodi alami maupun melalui vaksin harusnya efektif terhadap virus BA4 dan BA5 ini.


Meskipun ada antibodi dan sudah divaksin, masyarakat diminta tetap menjaga diri masing-masing karena baik orang yang sudah divaksin maupun sudah pernah terkena, bisa terjangkiti virus kembali.


Covid-19 masih bisa menular dan masih bisa menjadi sumber penularan bagi orang lain. Walaupun begitu, masyarakat diminta tetap waspada dan tidak begitu khawatir.


“Mestinya tidak perlu membuat kita khawatir, tapi tentu, semakin banyak kasus, maka peluangnya semakin banyak orang yang perlu rumah sakit,” tambahnya.


Per 23 Juni 2022, sudah ada 143 kasus Covid-19 Omicron BA 4 dan BA5 di Indonesia yang terdeteksi melalui metode whole genome sequencing.


Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan saat ini jumlah pasien yang harus dirawat di rumah sakit maupun kasus kematian pasien Covid-19 masih rendah.


Hal tersebut karena kebanyakan pasien tidak mengalami gejala berat. Ia menambahkan akan tetap waspada terutama pada yang berisiko tinggi seperti lansia dan komorbid.


Mochammad Syahril mengatakan terus melakukan usaha pencegahan dengan melakukan tracing dan testing agar orang dengan Covid-19 bisa segera karantina atau dirawat.*

Editor: Siti Mujiati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x