Dedi Mulyadi Bertemu Sultan Purwakarta, Terkejut Setelah Dengar Ceritanya

- 3 Juli 2022, 18:28 WIB
Dedi Mulyadi menyaksikan Sultan Gunung Jati Kurnia Farma membuat bakso
Dedi Mulyadi menyaksikan Sultan Gunung Jati Kurnia Farma membuat bakso /Istimewa/
 
 
 
 
BERITA KBB - Banyak bermunculan fenomena berjuluk sultan. Biasanya sebutan sultan ini merujuk pada seseorang yang dianggap raja atau pemimpin, atau juga julukan dari masyarakat untuk orang yang dianggap kaya raya.
 
Dedi Mulyadi bertemu dengan pemuda sultan. Dia pelajar kelas tiga SMAN Cibatu bernama Sultan Gunung Jati Kurnia Farma. Ternyata, tak hanya nama yang baik, melainkan perilakunya kini bakal membawa kesuksesan layaknya seorang 'sultan'.
 
Pertemuan Dedi Mulyadi dengan Sultan diawali ketika KDM menghentikan dua ibu yang terpergok berboncengan motor tapi tak pakai helm. Lebih membahayakannya, ibu itu dibonceng pada tebeng modifikasi yang ada di samping motor.
 
 
Kedua ibu itu rupanya adik kakak. Dan motor yang digunakannya untuk mengantarkan bakso ke warung dan pasar sekaligus mencari rongsokan.
 
"Saya buat usaha bakso. Sebungkusnya Rp 2500. Dan pulangnya sambil berkeliling mencari rongsokan memakai motor ini," kata ibu bernama Kurniasih.
 
Dia memiliki 10 orang anak. Tetapi dia tetap bekerja karena tak mau merepotkan mereka. Sebab, dia mengaku selagi bisa mencari uang sendiri tak mau mengandalkan anak-anaknya.
 
 
Nah, Kurniasih ini membanggakan anak ke-9 yang bernama Sultan Gunung Jati Kurnia Farma. Sebab, bagi Kurniasih Sultan ini tulang punggung keluarga karena sering membantu orang tua.
 
"Pukul 01.30 WIB dia bangun antarkan dagangan ke pasar. Lalu, pulang dari pasar dia ngengkol, buat bakso ngegiling, dan paginya pukul 06.00 WIB dia berangkat sekolah," katanya.
 
Kang Dedi pun bertemu dengan Sultan di rumahnya. Sultan ternyata punya cita-cita masuk menjadi Taruna Akademi Kepolisian (Akpol).
 
 
"Saya setiap hari latihan lari, atletik kadang di sekitar rumah. Terkadang juga di lapangan Purnawarman. Tahun depan ingin masuk Akpol," ujarnya.
 
Dedi lantas menasehatinya untuk terus latihan fisik dan tak boleh merokok. Kepada Dedi, Sultan bercerita kesehariannya yang sering membantu ibu.
 
Ia selalu bangun pada pukul 1.00 WIB untuk mengantarkan sang ibu ke pasar menjual bakso yang digilingnya sendiri. Jika sedang libur, pulang dari pasar Sultan membantu ibunya menggiling dan mencetak bakso untuk dijual keesokan harinya.
 
 
“Saya menabung untuk beli domba. Kadang kalau pulang dari pasar suka ngambil sayur sisa untuk domba. Kandang dombanya juga bikin sendiri. Dulu dombanya lima sekarang sisa tiga karena hilang di sawah,” kata Sultan.
 
Dedi pun tertegun saat mendengar cerita Sultan. Sebab jarang sekali anak muda seusia Sultan yang rela bangun pagi untuk membantu orang tua ditambah memiliki keinginan untuk menjadi seorang peternak.
 
“Kamu tuh serius? Gak malu? Kamu tuh anak muda, ganteng loh. Jarang loh anak muda, seusia kamu paling main HP sama motor. Apalagi kamu ganteng begini,” ujar Kang Dedi.
 
Setelah ditelusuri rupanya keluarga Sultan memang keluarga berada. Namun sang ibu selalu mengajarkan hidup sederhana sehingga menghasilkan anak-anak pekerja keras dan kreatif seperti Sultan.
 
“Ibu kamu hebat. Ternyata orang kaya punya tanah di mana-mana, rumah saja di pinggir jalan tapi hidup sederhana. Orang kaya tapi hidup prihatin, bukan orang miskin yang pura-pura kaya. Walau mamah tanahnya banyak kamu jangan bergantung, tetap bertekad tidak akan ambil sejengkal tanah pun, itu sebagai motivasi. Apalagi kalau nanti lulus Akpol,” ucap Dedi.
 
Bagi Dedi, Sultan contoh anak muda yang kelak akan sukses. Selain didikan orang tuanya yang prihatin, Sultan juga tumbuh menjadi sosok pemuda pekerja keras dan kreatif.
 
Dedi menawarkan Sultan yang tengah libur sekolah untuk menginap beberapa hari di rumahnya di Lembur Pakuan. Di sana Sultan akan diajarkan bagaimana cara mengelola peternakan yang bersih dan sehat bahkan tak menyisakan bau.
 
“Jadi nanti kalau kamu piara sapi sudah tahu ilmunya, kemudian nanti belajar mengolah kotoran jadi pupuk supaya bermanfaat sehingga kandangnya tidak bau,” ujarnya.
 
Kang Dedi Mulyadi mendoakan agar Sultan bisa berhasil mengejar cita-citanya agar bisa masuk Akpol. Sebab kerja keras yang ditempuh Sultan saat ini suatu saat akan menghasilkan sesuatu.
 
“Ini anak muda keren. Semoga kelak kamu menjadi perwira polisi yang jujur dan mengayomi,” kata Kang Dedi.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x