TRAGIS Kepala Bayi Putus Saat Persalinan di Puskesmas Indragiri Hilir Riau, Simak Kronologinya

- 2 September 2022, 05:11 WIB
TRAGIS Kepala Bayi Putus Saat Persalinan di Puskesmas Indragiri Hilir Riau, Simak Kronologinya  Ilustrasi operasi plastik. Kasus malpraktik dalam tindakan operasi plastik filler payudara membuat dokter kembali mengingatkan masyarakat untuk melihat bahayanya.
TRAGIS Kepala Bayi Putus Saat Persalinan di Puskesmas Indragiri Hilir Riau, Simak Kronologinya Ilustrasi operasi plastik. Kasus malpraktik dalam tindakan operasi plastik filler payudara membuat dokter kembali mengingatkan masyarakat untuk melihat bahayanya. /Pixabay/catarojash/

BERITA KBB – TRAGIS Kepala Bayi Putus Saat Persalinan di Puskesmas Indragiri Hilir Riau, Simak Kronologinya di dalam artikel ini.

Nasib tragis kehilangan nyawa bayi yang dilahirkan ini dialami oleh pasangan suami istri di Riau, Nova dan Khaidir. Keduanya adalah warga Indragiri (Inhil) yang pada Jumat, 26 Agustus 2022 melakukan persalinan di puskesmas setempat.

Hingga saat ini dikabarkan kalau korban masih dalam keadaan syok, dugaan malpraktek, dan pihak puskesmas meminta jalur damai, sebagaimana dilansir BERITA KBB dari HALUANRIAU.CO, TEMBILAHAN.

Peristiwa tragis kepala bayi putus di Riau ini dimulai saat sang ibu, Nova Hidayati dirujuk ke Puskesmas Gajah
Mada waktu malam pukul 23:00 WIB pada Jumat, 26 Agustus seminggu lalu.

Selanjutnya proses persalinan dilakukan di ruang UGD, yaitu setelah Nova mengalami pecah air ketuban dan langsung ditangani oleh tenaga kesehatan.

Namun, tak disangka bayi Nova yang barusaja dilahirkan, justru tidak utuh alias putus di bagian
kepala. Insiden itu sontak membuat Khaidir dan Nova kaget.

Nova akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada untuk mendapat penangananmedis.

Nova dikabarkan menjerit saat menyaksikan bayinya dalam keadaan badan dengan kepalanya terpisah.

Sampai artikel ini tayang, kasus ini dikabarkan akan berujung kepada tuntutan secara hukum.

Orang tua korban, Khaidir melalui Kuasa Hukumnya, Hendri Irawan dan Afrizal mengungkapkan, akan meminta pertanggungjawaban pihak Puskesmas Gajah Mada Tembilahan beserta Dinas Kesehatan (Dinkes).

"Kita meminta itikad baik dari pihak Puskesmas dan Dinkes menyelesaikan perkara ini," kata Hendri Irawan, kepada awak media pada Rabu, 31 Agustus 2022.

Hendri mengungkapkan dengan kejadian memilukan tersebut, kepada semua lembaga kesehatan melakukan pemeriksaan terhadap kasus tersebut.

Jika ada indikasi kelalaian agar ke empat bidan dan dokter diberikan tindakan tegas.


"Keluarga korban meminta sangsi etika profesi kepada empat orang bidan dan penanggung jawab dalam hal ini dokter yang piket saat malam itu," tegasnya.

Bukan hanya memberikan sanksi kepada empat Bidan serta dokter, pihak Puskesmas dan Dinkes harus ganti rugi kepada orang tua korban yang psikisnya terganggu dan mengalami trauma yang mendalam.


Ditegaskan Hendri sesuai Pasal 55 ayat (1) UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan.

Bukan hanya itu, jika terungkap adanya dugaan malpraktik yang menyebabkan matinya seorang pasien akibat adanya kelalaian dalam proses perawatan dapat dikenakan pasal 359 KUHP atas dasar kelalaian.

Demikian kronologi dan update terkini mengenai kasus kepala bayi putus di Riau, dengan TKP di Puskesmas Gajah Mada Tembilahan Indragiri Hilir.

"Jika terbukti ada indikasi malpraktik, pihak keluarga meminta kasus ini dibawa keranah hukum agar tidak terjadi kasus yang sama kepada masyarakat lain," tegasnya.

Untuk diketahui, Kepala Puskesmas Gajah Mada Tembilahan, Marlina, ketika dijumpai wartawan secara langsung memilih bungkam dan meninggalkan wartawan yang berusaha mengkonfirmasi dan meminta tanggapan kasus tersebut.

Awak media saat itu meminta keterangan mengenai persalinan seorang ibu di Puskesmas yang mana antara badan dan kepala anaknya terpisah (putus) saat ditangani empat orang Bidan diduga berstatus honorer.

Awak media tidak mendapatkan klarifikasi dan penjelasan apakah proses sudah sesuai SOP penanganan dan bagaimana tindak lanjut setelah peristiwa yang dialami ibu bayi bernama Nova Hidayati warga Jalan Sungai Beringin Tembilahan itu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo, Jumat 2 September 2022: Anda akan Mendapatkan Kesempatan untuk Belajar

Bahkan Kepala Puskesmas Gajah Mada terkesan menutupi apa yang terjadi sebenarnya dan siapa bidan maupun dokter yang menanganinya.

Begitu juga dengan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil Rahmi, memilih diam seribu bahasa ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp walaupun pesan sudah masuk dan contreng dua biru.***

Editor: Qoni Makhfudoh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah