Penurunan Tanah di Cilacap, Perjalanan Kereta Api Terhenti

- 8 Oktober 2022, 11:26 WIB
Perjalanan kereta api Turangga terhenti di Stasiun Jeruklegi, Cilacap, Sabtu, 8 Oktober 2022.
Perjalanan kereta api Turangga terhenti di Stasiun Jeruklegi, Cilacap, Sabtu, 8 Oktober 2022. /Ade Bayu Indra/Berita KBB/

Adapun perjalanan yang terhenti itu meliputi KA Turangga yang berhenti di Stasiun Jeruklegi, KA Parcel Selatan berhenti di Stasiun Gandrungmangu, KA Mutiara Selatan berhenti di Stasiun Gandrungmangu dan KA Kutojaya Selatan masuk di Stasiun Gandrungmangu.

Baca Juga: Timnas U17 Indonesia vs Palestina 2-0: Garuda Asia ke Puncak Klasemen Grup B Kualifikasi Piala Asia U17 2023

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap pagi ini, Sabtu (8/10/2022) turun ke lokasi untuk membantu percepatan penanganan peristiwa penurunan tanah tersebut.

Selain penuruan tanah, BPBD Kabupaten Cilacap juga melaporkan adanya jalur darat di sekitar lokasi kejadian juga tergenang banjir, sehingga akses Jeruklegi-Kawunganten lumpuh sementara.

Belum ada laporan mengenai korban jiwa atas peristiwa tersebut, namun mobilitas masyarakat turut terhambat.

Baca Juga: Download Lagu dari YouTube Pakai Metrolagu atau Stafaband Metode Convert Jadi MP3

Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap dan sekitarnya hingga Minggu (9/10), sebagaimana menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hari ini, Jumat (8/10/2022).

Menyikapi hal itu, maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan. Khusus untuk sepanjang perlintasan rel kereta api agar tim gabungan dapat melakukan monitoring secara berkala, mengingat jalur kereta api di sepanjang wilayah Kabupaten Cilacap berada pada daerah yang rawan banjir dan longsor.

Upaya seperti monitoring lereng perbukitan, susur sungai, pembersihan aliran sungai, kanal, saluran drainase permukiman dan saluran irigasi agar dilakukan secara berkala untuk memininalisir potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca dan kondisi tata ruang lingkungan. Untuk jangka menengah dan panjang, penanaman pohon keras dan berakar kuat disepanjang perbukitan pada jalur-jalur perlintasan kereta harus dilakukan sebagai bentuk upaya mitigasi berbasis vegetasi. ***

 

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah