Jelang Nataru, DPR Minta Kemenhub Optimalkan Jalur Pansela

- 14 Desember 2022, 22:59 WIB
Jelang Nataru, DPR Minta Kemenhub Optimalkan Jalur Pansela
Jelang Nataru, DPR Minta Kemenhub Optimalkan Jalur Pansela /Pixabay/shilin wang
 
BERITA KBB - Ketua Komisi V DPR RI Lasarus meminta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengurai potensi kemacetan menjelang Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
 
“Kalau Nataru bicara macet atau enggak, karena diskusinya itu dulu berangkat dari macet itu orang capek, orang lelah bawa kendaraan, timbul kecelakaan. Maka macet itu perlu menjadi perhatian kita,” ujar Lasarus di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa 13 Desember 2022.
 
Lasarus menyoroti potensi kemacetan di ruas jalan Pantura saat momen Nataru. Maka dari itu, pihaknya meminta Menhub mengoptimalkan jalur Pantai Selatan (Pansela) supaya bisa mengurai kemacetan di Pantura.
 
Menurutnya optimasi Pansela bisa mengurai kemacetan di Pantura sehingga potensi kecelakaan akibat kelelahan bisa ditekan. 
 
 
Namun menurutnya tak banyak orang yang mau menggunakan jalur Pansela karena minimnya fasilitas keamanan dan tempat istirahat.
 
“Kemarin, Pak Menhub, kami sudah meminta secara khusus dalam kesimpulan rapat kenapa Pansela itu tidak berfungsi secara maksimal pada libur Lebaran kemarin. Orang gak mau lewat sana karena fasilitas jalannya belum tertangani, lampu penerangan dan seterusnya,” ucap Lasarus.
 
Kemudian DPR juga menyorit laporan Kakoorlantas terkait kondisi jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan yang masih bergelombang di beberapa titik.
 
Lasarus menemukan masih adanya tanah merah di ruas jalan Kutanegara yang menjadi rawan kecelakaan jika terjadi hujan.
 
“Kemudian Japek II Selatan, hasil survei Koorlantas belum terdukungnya sarpras jalan, ruas jalan setelah Kutanegara masih tanah merah, ruas jalan keluar Kuta Negara mengarah arteri panjang 15 meter kurang rambu dan jalan masih bergelombang,” ujar Lasarus.
 
 
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat mewaspadai potensi hujan intensitas tinggi di momen libur Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
 
Dwikorita menjabarkan sejumlah daerah yang berpotensi hujan dengan intensitas tinggi penghujung Desember hingga awal Januari. Curah hujan tinggi berpotensi merata di seluruh wilayah Indonesia memasuki Januari 2023.
 
“Secara singkat saat ini kondisi La Nina masih moderat menuju lemah, artinya curah hujan atau peningkatan intensitas hujan masih terjadi, puncak musim hujan diprediksi Desember-Januari sehingga saat Nataru dikhawatirkan terjadi puncak musim hujan,” ujar Dwikorita.
 
Dwikorita menjelaskan hujan intensitas tinggi diprediksi terjadi pada 21-31 Desember 2022 dengan curah hujan mencapai 150mm/10 hari.
 
Dia menyoroti perubahan iklim yang bisa membuat curah hujan bisa lebih tinggi dalam satu hari sehingga berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi.
 
“Perlu diantisipasi 150mm/10 hari dengan adanya dampak perubahan iklim global yang harusnya merata turun 10 hari itu bisa langsung disetorkan dalam waktu beberapa jam sehingga itu akan menjadikan hujan ekstrem, itulah yang perlu kami waspadai,” ucap Dwikorita.
 
Curah hujan tinggi ini diprediksi akan terjadi di sebagian Banten, sebagian kecil Jabar, sebagian Jateng, sebagian kecil Kalbar, dan sebagian Sulawesi Selatan.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x