Kuat Ma'ruf Ngaku Jengah Dicap Pembohong Terkait Pembunuhan Brigadir J

- 11 Januari 2023, 04:20 WIB
Kuat Ma'ruf Ngaku Jengah Dicap Pembohong Terkait Pembunuhan Brigadir J
Kuat Ma'ruf Ngaku Jengah Dicap Pembohong Terkait Pembunuhan Brigadir J /
 
 
BERITA KBB - Terdakwa Kuat Ma’ruf mengaku jengah dicap publik pembohong terkait pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Padahal, dia mengklaim telah berbicara jujur selama persidangan.
 
Hal itu dia katakan saat diperiksa menjadi terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin 9 Januari 2023.
 
Awalnya, Ketua Majelis Hakim, Wahyu Iman Santoso menanyakan kapan Kuat ditangkap oleh Bareskrim Polri.
 
 
"Bukan ditangkap yang mulia, saya datang ke Kantor Bareskrim, waktu jadi tersangka kalau enggak salah tanggal 8 atau 9, saya lupa. Itu saya belum pernah ditangkap," ujar Kuat.
 
"Saudara datang ke sana?"
 
"Iya, karena dapat panggilan. Kemudian saya datang. Terus diperiksa, saya masih berbohong," kata Kuat.
 
Saat pemeriksaan itulah, Kuat dihubungi Ferdy Sambo melalui telepon penyidik dan menintanya untuk jujur soal skenario polisi tembak polisi.
 
 
"Terus Pak FS telepon penyidik saya. Kata dia 'Wat, ini bapak mau ngomong.' Terus Bapak ngomong ke saya, 'Sudah At, ceritain saja semuanya, bohong mulu, capek Wat. Sudah ceritain semuanya. Kamu siap ya Wat?' Saya jawab, 'siap apa pak?' 'Siap dipenjara.' Kata bapak begitu, saya menangis saat itu," ujar Kuat.
 
Sambo kemudian kembali menyalahkan Kuat soal peristiwa Magelang. Dia dianggap telah menyembunyikan kisah sebenarnya dari Sambo.
 
"Saya enggak jawab, nangis saja saat itu. 'Orang bapak enggak nanya, gimana saya mau cerita' dalam hati saya," ujar Kuat.
 
Hakim kemudian menanyakan apa perasannya saat diperintahkan Sambo agar siap dipenjara.
 
"Terus waktu saudara dibilang siap penjara gimana?"
 
 
"Ya dipenjara siapa yang mau lah Pak. Ya saya nangis saat itu," ujar Kuat.
 
"Kan dibilang, kamu siap dipenjara?"
 
"Iya, 'Sudah Wat, jangan ditutupi, buka saja semuanya. Kamu siap kan dipenjara?' Kata bapak begitu," Kuat cerita lagi.
 
"Kalau dia mengatakan, buka saja semuanya, apa yang dibuka?"
 
"Ya ini yang mulia. Mungkin kan dulu bohong," ujar Kuat.
 
"Memang, dulu saudara bohong apa saja?"
 
"Yang tengkurap saja itu, tiarap di balkon," ujar Kuat.
 
"Yang lain?"
 
"Yang lain benar," ujarnya.
 
"Oh benar?"
 
"Benar. Cuma karena awalnya berbohong, jadi sekarang saya ngomong benar saja, orang anggapnya bohong. Kadang, saya enek gitu yang mulia," ujar Kuat mengundang tawa hadirin sidang.
 
"Karena diawali berbohong?"
 
"Itu dia yang bikin saya berat. Saya enggak mau berbohong. Itu bukan keinginan saya," ujar Kuat.
 
"Terus saat saudara di dalam, pernah ditengok sama FS?"
 
"Belum pernah Yang Mulia," ujarnya.
 
"Baru ketemu di ruang sidang saja?"
 
"Dulu pernah ketemu dikonfrontir, ketemu sama bapak, ibu," ujarnya.
 
"Terus apa yang disampaikan?"
 
"Bapak minta maaf. 'Wat, maafin bapak ya Wat'," ujar Kuat.
 
"Saudara enggak nagih, 'Pak mana Rp500 juta?'," ujar Hakim.
 
"Enggak kepikiran yang mulia," ujar Kuat.
 
"Sekarang kepikiran?"
 
"Enggak, stres yang mulia," ujar Kuat seraya hadirin sidang tertawa.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x