BERITA KBB - Bareskrim Polri menduga Dito Mahendra sengaja bersembunyi setelah ditetapkan sebagai tersangka kepemilikan senjata api secara ilegal.
Kepala Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan, pihaknya masih mencari Dito untuk dimintai keterangan terkait senjata api ilegal.
"Penyidik sedang mencari orang yang memiliki surat perintah untuk membawanya masuk. (Dito) tidak lari, tapi mungkin bersembunyi," katanya, Jumat, 14 April 2023 saat dihubungi.
Djuhandani menjelaskan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Imigrasi untuk mencegah Dito kabur ke luar negeri.
Ia mengatakan, koordinasi juga dilakukan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang juga memeriksa Dito dalam berbagai kasus.
"Sejak intensifikasi penyidikan, kami sudah berkoordinasi dengan pihak imigrasi saat (Dito) menghubungi polisi. Selain itu, KPK membantah hasil koordinasi dengan KPK masing-masing," ujar Djuhandani.
Sebelumnya, Djuhandani menegaskan kepemilikan enam pucuk senjata Kodam Diponegoro IV yang diajukan Dito melalui pengacaranya, Abu Said Pelu, tidak diverifikasi.
Dia membenarkan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Kodam IV Diponegoro, laporan enam pucuk senjata itu diduga palsu.
"Terkait informasi yang diterima kuasa hukum Dito bahwa senjata itu merupakan bagian dari Kodam IV Diponegoro, sudah kami konfirmasi bahwa tidak demikian," jelas Djuhandani saat dikonfirmasi.
Djuhandani mengatakan, pihaknya juga tidak pernah menerima laporan bahwa senjata itu milik klub tembak Komando IV Diponegoro.
"Bareskrim tidak pernah menerima surat dari Kodam IV Diponegoro bahwa senjata itu milik klub tembak Kodam IV Diponegoro," ujarnya.
Dalam kasus itu, Dito Mahendra disebut sebagai pihak yang diberitahukan dan diduga melanggar pasal 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api.
Sembilan jenis senjata api ilegal itu adalah 1 pistol Glock 17, 1 revolver SandW, 1 pistol Glock 19 Zev, 1 pistol Angstatd Arms, dan 1 pistol Heckler and Koch MP 5.
Selebihnya jenis senapan dan termasuk 1 senapan Noveske Refleworks, 1 senapan AK 101, 1 senapan Heckler dan Koch G 36, dan 1 senapan angin Walther.***