Indonesia Ikuti Latihan Bersama Simulasi Peringatan Dini dan Mitigasi Tsunami 

- 8 Oktober 2020, 09:14 WIB
Suasana Latihan IOWave20
Suasana Latihan IOWave20 /Humas BNPB
 
BERITA KBB – Latihan gabungan bertajuk Indian Ocean Wave Exercise 2020 (IOWave20) yang diikuti Indonesia dan negara-negara kawasan Samudera Hindia telah dilaksanakan pada Selasa 6 Oktober 2020.
 
Latihan gabungan tersebut menitikberatkan pada latihan sistem peringatan dini dan mitigasi tsunami.
 
Tiga skenario tsunami yang disepakati oleh Inter-governmental Coordination Group/Indian Ocean Tsunami Warning Mitigation System (ICG/IOTWMS) Unesco-IOC yakni Sunda Trench, Andaman Trench dan Makran Trench digunakan dalam latihan tersebut. 
 
 
Namun Indonesia hanya berpartisipasi dalam latihan dengan skenario Sunda Trench yang berada di Selatan Jawa. 
 
Peristiwa ini disimulasikan terjadi pada pukul 10.00 WIB dan berada di selatan Jawa. Pemodelan tsunami menggunakan modelling Tsunami Observation and Simulation Terminal (TOAST) dengan menghasilkan data peringatan dini. Peringatan dini simulasi menyebutkan gempa dengan magnitudo 9.1 dan berkedalaman 10 km.  
 
Latihan dengan metode table top exercise (TTX) ini dikoordinasikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan lembaga-lembaga terkait di Indonesia serta 24 negara-negara di kawasan Samudera Hindia.
 
 
Latihan bertujuan untuk mengevaluasi rantai peringatan dini tsunami dan kesinambungan standard operating procedure (SOP) antara BMKG dengan beberapa pihak terkait uji SOP, keterlibatan para pihak, tautan komunikasi di daerah seperti operator 24/7 termasuk kelengkapan komunikasi.
 
Di samping itu, IOWave20 juga bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan para pihak dalam menerima dan memahami tingkat pesan peringatan tsunami dari BMKG.
 
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, IOWave20 merupakan sarana yang tepat untuk memahami produk peringatan dini. Tahun ini BMKG telah berhasil memasang WRS NewGen yang tersebar di seluruh Indonesia. 
 
 
 
 
Dengan berbasiskan Internet of Think (IoT), masyarakat akan menerima informasi dari BMKG dengan cepat dan didukung oleh para petugas operasional InaTEWS, maka informasi yang diterima selain cepat tentunya juga akurat.
 
Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan mengatakan, IOWave20 kali ini juga dalam rangkaian pelaksanaan Bulan Pengurangan Risiko Bencana 2020. 
 
“Skenario yang diuji pada IOWave20 yaitu tsunami di selatan Pulau Jawa yang mengancam daerah pesisir pantai selatan, bahkan sampai ke Bali, Sumatra dan Australia,” ujarnya pada hari ini, Selasa 6 Oktober 2020 secara virtual dalam pembukaan IOWave20.
 
 
Lilik menyampaikan, latihan ini bertujuan untuk menguji pemahaman isi berita dan menerjemahkannya menjadi tindakan tanggap bencana. 
 
Ia menambahkan bahwa tujuan selanjutnya untuk menguji rantai peringatan dini pada masa pandemi Covid-19 terkait uji standard operating procedure (SOP), keterlibatan para pihak, tautan komunikasi di daerah terkait operator 24/7 termasuk kelengkapan komunikasi.
 
“IOWave20 menguji kesiapan masyarakat dalam penerimaan informasi melalui WRS-NG yang telah terpasang di kantor BMKG, BPBD dan media di seluruh Indonesia,” tambahnya.
 
 
Peserta yang mengikuti latihan yang diadakan sejak 2009 ini hampir 700 orang dari berbagai lembaga di Indonesia, antara lain dari ITB, UNESCO-IOTIC, BIG, BPPT, UN-Inspire, Basarnas, Metro TV, MNC TV, INews, TV One, 36 UPT BMKG, UPT Maritim Panjang, 130 BPBD dari 19 Provinsi, Bandara Internasionanal Yogyakarta (YIA), ORARI, RAPI, Satuan Radar 215 Congot, Universitas Mataram, Hotel Nusa Dua, Hotel Mabruk dan Perusahaan.***
 

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah