Proyek untuk Kembangkan Usaha Bisnis Karya Mahasiswa

- 26 September 2020, 06:33 WIB
/XL

 

Para mahasiswa XLFL merasa mendapatkan banyak pelajaran dari membuat proyek IoT. Durasi waktu yang panjang untuk menyelesaikan proyek, hingga hampir setahun, juga menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Selain itu, membangun suatu proyek IoT tidak hanya membutuhkan keahlian dalam teknologi digital, namun butuh berbagai kompetensi non teknis. Misalnya manajemen tim, baik dalam membagi tugas, membangun kerja sama tim, hingga menjaga emosi. Selain itu, mereka juga harus mampu mengedukasi pasar potensial hingga bernegosiasi.

“Awalnya saya beranggapan bahwa IoT itu hanya bisa dibuat oleh mereka yang memiliki background IT atau ilmu komputer serta mengerti tentang coding. Namun, setelah mengerjakannya, IoT ternyata bukan hanya memerlukan kemampuan teknis, namun juga skill untuk menganalisa permasalahan melalui kacamata orang yang menghadapi permasalahan secara langsung. Untuk bisa menganalisa dan mengambil kesimpulan, seseorang harus membiasakan dirinya untuk memposisikan diri di pihak lain. Oleh karena itu, skill utama yang harus dibiasakan di era digital ini adalah berempati terhadap suatu permasalahan, agar bisa membantu mengatasinya dengan tepat melalui IoT,” tutur Doni Susanto, mahasiswa Universitas Sriwijaya, peserta program XLFL.

XL Axiata  memandang IoT sebagai salah satu driver Revolusi Industri 4.0 yang memberikan spektrum baru kepada para mahasiswa XLFL sebagai calon pemimpin masa depan. Sebagai teknologi yang sangat erat dengan kehidupan masyaratkat, IoT punya peran penting pada kemajuan di masa depan, di berbagai sektor bisnis maupun layanan publik. Jika ingin menjadi pemimpin yang mumpuni di masa depan, mereka setidaknya harus menguasasi teknologi digital, salah satunya IoT.*** 

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah