BERITA KBB - Ekonomi kreatif (ekraf) menjadi salah satu mesin pemulihan ekonomi Jawa Barat (Jabar).
Geliat sektor ini bakal berkontribusi besar terhadap perekonomian Jabar yang sempat terpuruk karena pandemi COVID-19.
Apalagi, Jabar merupakan provinsi terdepan dalam pengembangan ekraf.
Baca Juga: Sinopsis Putri untuk Pangeran, Minggu 3 Januari 2021, Pangeran Tetap 'Jaim' Sama Putri
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016, kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ekraf Jabar mencapai Rp191,3 triliun atau 20,73 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) ekraf nasional.
Kontribusi ekspor ekraf Jabar mencapai 6,38 juta USD atau 31,93 persen dari total ekspor ekraf nasional.
Jumlah usaha ekraf yang bergerak di Jabar mencapai 1,5 juta unit dengan menyerap tenaga kerja sekitar 3,8 juta.
Baca Juga: Sinopsis Dari Jendela SMP, Minggu 3 Januari 2021, Wulan Senang Ada yang Percaya Joko Bakal Sembuh
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja menyatakan, untuk bertahan dan tumbuh di tengah pandemi COVID-19, pelaku usaha kreatif dituntut beradaptasi.
Adaptasi mesti dimulai dari kajian dan pendataan yang komprehensif.