Patut Ditiru, PSBB Kota Cimahi Tingkatkan Kesadaran Warga Memakai Masker Hingga 84 Persen

- 6 Februari 2021, 05:41 WIB
Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi Letkol Inf. (Purn.) Ngatiyana di suntik Vaksinasi Covid-19.
Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi Letkol Inf. (Purn.) Ngatiyana di suntik Vaksinasi Covid-19. /Bidang IKPS Kota Cimahi/

BERITA KBB - Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi akan terus memperketat penerapan protokol kesehatan pada sisa waktu pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional atau Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap ke-2 yang berlangsung hingga 8 Februari mendatang.

Hal itu terungkap pada Rapat Evaluasi Pelaksanaan PPKM Tahap II di Kota Cimahi bertempat di Ruang Rapat Wali Kota Cimahi, Jl. Rd. Demang Hardjakusumah, Cihanjuang, Kota Cimahi pada Jumát 5 Februari 2021.

Ditemui setelah kegiatan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengatakan, meski Kota Cimahi sudah dinilai baik dalam penerapan PSBB, namun dirinya bersama jajaran SKPD terkait berkomitmen untuk meningkatkan hal yang sudah berjalan.

Baca Juga: 7 Fakta si Aktor True Beauty, Hwang In Yeop yang Jarang Disorot Media

"Hari ini kami melaksanakan evaluasi PPKM yang kedua. Ini hasilnya akan dibawa nanti dalam rapat Forkompinda sebagai evaluasi akhir pelaksanaan PPKM jilid dua", katanya.

Ada beberapa hal yang disampaikan dalam evaluasi tersebut. Mulai dari kondisi penyebaran Covid-19 yang ada di Kota Cimahi, bahwa sampai saat ini memang ada peningkatan yang terkonfirmasi positif dan yang meninggal, tetapi ada peningkatan yang signifikan juga yang sembuh. 

Dalam rapat tersebut, terungkap adanya tambahan 10 orang yang meninggal dunia selama pelaksanaan PPKM tahap kedua.

Baca Juga: Sinopsis Love Story The Series, Sabtu 6 Februari 2021, Rama Akan Bongkar Rahasia Ken ke Maudy

Setelah dievaluasi, ternyata sebagian besar dari korban yang meninggal dunia tersebut merupakan kelompok Lanjut Usia (Lansia) yang sebelumnya telah memiliki comorbid (penyakit bawaan) khususnya jantung dan paru-paru.

Hal ini mengakibatkan kondisi mereka menjadi lebih rentan ketika terserang Covid-19. Disamping itu, pihaknya mengklaim bahwa para lansia tersebut terlambat untuk memeriksakan dirinya ke dokter sehingga tidak sempat mendapatkan perawatan yang selayaknya.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah