Jabar Proyeksikan Serap 3 Juta Tenaga Kerja hingga 2023

- 9 April 2021, 03:59 WIB
/

BERITA KBB - Sebanyak tiga juta pengangguran di Jawa Barat (Jabar) diproyeksikan mendapat lapangan pekerjaan hingga 2023. Jumlah pengangguran itu dianggap bertambah signifikan akibat pandemi COVID-19.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jabar Rachmat Taufik Garsadi saat peluncuran jabarjawara.id di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis 8 April 2021.

Selain menyediakan informasi lowongan kerja, portal dalam jaringan (online) tersebut diharapkan bisa menghimpun berbagai data yang diperlukan terkait industri dan ketenagakerjaan.

Baca Juga: Jabarjawara.id Tingkatkan Kapasitas dan Keterampilan Pekerja Ditengah Perkembangan Digitalisasi dan Teknologi

Taufik menjelaskan, tiga juta pengangguran diproyeksikan mendapat hak pekerjaan melalui situs tersebut. Dalam portal ini lowongan perkerjaan dari seluruh perusahaan di Jabar dapat diakses para peminat.

Selain itu, para peminat inipun bisa mengikuti tes minat dan bakat di portal tersebut untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja. Menurutnya, terdapat 80 ribu perusahaan yang bermitra dalam program ini.

Taufik mengaku akan terus menambah perusahaan untuk memperluas pasar lapangan kerja. "Berharap seluruh perusahaan masuk ke sana, ini menjadi hal yang sangat krusial, (penambahan) ini bergerak terus. Semakin lama perusahaan semakin sadar. Selama ini, data itu baru sebagian, ini sangat vital," katanya.

Baca Juga: Ridwan Kamil-Erick Thohir Tinjau Sentra Vaksinasi Kementerian BUMN

Pihaknya optimistis 2023 masalah pengangguran tertangani karena pemulihan pandemi COVID-19 terus berlangsung. "Kalau dunia usaha kita pulih, dua tahun ini sudah pemulihan sampai 2023 selesai. Tapi tidak seperti yang lalu, perusahaan pulih yang direkrut dari luar, tetap saja pengangguran," katanya.

Lebih lanjut dia katakan, portal dalam jaringan (online) inipun diharapkan bisa menghimpun berbagai data yang diperlukan terkait industri dan ketenagakerjaan. Selama ini pihaknya kesulitan untuk menghimpun data ketenagakerjaan.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah