Gubernur Jabar Ridwan Kamil ; Pancasila Perjanjian Agung yang Disepakati Semua Orang

- 1 Juni 2021, 21:05 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memaparkan pandangannya, pada dialog kebangsaan dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila 2021, di Gedung Sate, Bandung, Selasa, 1 Juni 2021.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memaparkan pandangannya, pada dialog kebangsaan dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila 2021, di Gedung Sate, Bandung, Selasa, 1 Juni 2021. /BeritaKBB/Ade Bayu Indra/

BERITA KBB - Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Injabar Unpad dan Yayasan Putera Nasional Indonesia menggelar dialog kebangsaan dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila 2021, di Gedung Sate, Bandung, Selasa, 1 Juni 2021.

Acara yang bertujuan untuk semakin menegaskan Pancasila sebagai dasar negara ini menghadirkan sejumlah pembicara seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, guru besar Unpad, Keri Lestari, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Dalam paparannya, Emil menjelaskan betapa pentingnya Pancasila sebagai dasar negara. "Indonesia punya perjanjian agung yang disepakati semua orang, yaitu Pancasila," katanya.

Baca Juga: Sebut SM Entertainment Tak Menggubris Suara Penggemar, EXO-L Serukan Petisi untuk Keluarkan Chanyeol via Radio

Menurut Emil, pentingnya Pancasila ini terbukti karena menjadi perekat seluruh unsur bangsa yang dikenal memiliki keragaman tersebut. Dia bersyukur Indonesia tetap bersatu meski di dalamnya banyak perbedaan mulai dari etnis dan agama.

"Bandingkan dengan di Timur Tengah, yang bahasanya satu, agamanya satu, tapi terbelah jadi 22 republik negara," katanya. Meski begitu, Emil mengakui terdapat sejumlah persoalan yang harus diatasi.

Menurut dia, saat ini masyarakat mudah berselisih karena mengedepankan perbedaan. Hal ini semakin menjadi pascahadirnya media sosial seiring digitalisasi yang tak terbendung.

Baca Juga: Profil dan Biodata Chanyeol, Member Grup EXO yang Diminta Keluar Grup oleh Fans karena Terseret Isu Selingkuh

Oleh karena itu, Emil berharap akan semakin banyak masyarakat yang lebih mengedepankan persamaan dibanding perbedaan. Bahkan, Emil pun menegaskan pentingnya menjaga keragaman dengan menjadikan nasionalis sebagai hal yang utama.

"Pancasila sudah betul, jangan memaksa negara berbasis agama. Seperti India, yang ingin Islam misah jadi Pakistan. Perpecahan itupun tidak selesai, karena ada sekte-sekte. Sehingga sekte-sekte berkelahi, pecah menjadi Bangladesh," katanya.

Emil pun menegaskan agar bangsa kita belajar dari hal-hal tersebut. "Alloh sudah menunjukkan. Kalau mengejar perbedaan yang dibesarkan, contoh negara bubar sudah ada," katanya.

Baca Juga: Cantik dan Anggunnya Potret Glenca Chysara, Pemeran Elsa di Sinetron Ikatan Cinta, Sang Pemeran Antagonis

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, Pancasila memiliki relevansi yang sangat nyata termasuk dalam kondisi pandemi seperti ini. Terlebih, dia mengakui bahwa dunia pariwisata sangat terdampak krisis global ini sehingga harus berinovasi agar kembali bangkit.

"Dari perspektif kami, Pancasila punya makna dalam kekinian. Pancasila membimbing kita berinovasi, beradaptasi, berkolaborasi," katanya seraya optimistis dunia pariwisata akan kembali bangkit.

Ketua Yayasan Putera Nasional Indonesia, Pamriadi, menilai, Pancasila merupakan warisan yang sangat berharga. "Pancasila merupakan konsensus luar biasa, hasil pemikiran dan jiwa luhur pendiri bangsa.
Prinsip persatuan, kerakyatan, dan keadilan ini harus selalu kita jaga demi keutuhan dan kemajuan bersama," katanya.***

 

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah