5 Sapi Positif PMK di Kota Bandung Mulai Pulih

- 25 Mei 2022, 19:34 WIB
Sapi dengan kondisi sehat tidak mengeluarkan liur. Belasan sapi masuk ke Kota Bandung tidak mengantongi Surat Keterangan  Kesehatan Sapi di kembalikan ke daerah asal.
Sapi dengan kondisi sehat tidak mengeluarkan liur. Belasan sapi masuk ke Kota Bandung tidak mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Sapi di kembalikan ke daerah asal. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

BERITA KBB - Lima dari 10 sapi yang sempat terindikasi gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Babakan Ciparay, terkonfirmasi positif PMK pada Selasa, 24 Mei 2022.

Info ini disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar seusai acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Rabu 25 Mei 2022.

"Lima sapi ini masih ada di peternakan Babakan Ciparay dan sedang diisolasi. Tapi, info terbaru, sudah mulai menunjukkan gejala baik, seperti nafsu makan sudah meningkat dan air liurnya juga sudah tidak terlalu banyak," ungkap Gin Gin.

Baca Juga: Pemkot Bandung Cegah Sebaran PMK dengan Vaksin dan Rapid Hewan Ternak

Untuk mengantisipasi penyebaran PMK semakin luas, DKPP Kota Bandung akan terus melakukan pengawasan lebih ketat. Serta membuat satuan tugas (satgas) yang akan dibentuk untuk menjaga lalu lintas hewan di Kota Bandung.

Pasalnya, Kota Bandung sangat riskan karena dikelilingi zona merah. Ada 13 daerah di Jawa Barat yang menjadi zona merah PMK. Beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat yang zona merah antara lain, Cianjur, Sumedang, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Purwakarta, dan Garut.

"Bahkan, Garut sampai mengeluarkan status kejadian luar biasa (KLB). Kasus di Kota Bandung ini juga terjadi karena peternak ambil hewan dari Purwakarta," paparnya.

Baca Juga: Waspada PMK Jelang Iduladha, Pemkot Bandung Ajukan Vaksinasi Hewan Kurban

Padahal, Gin Gin mengaku, sebelumnya DKPP Kota Bandung telah melarang para peternak menerima hewan tanpa SKKH dan sebaiknya menghabiskan stok yang ada dulu.

"Tapi diam-diam mereka terima pukul 01.30 WIB. Akibatnya ya jadi seperti sekarang ini. Khawatirnya akan menyebar ke hewan-hewan yang sehat. Jadi, tolong para peternak jangan dulu menambah hewannya. Habiskan dulu stok yang ada," imbaunya.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x