Peran Public Relations untuk Eksistensi Lembaga Dokumenter

- 8 Agustus 2022, 22:37 WIB
Martha Tri Lestari Moderator dan Dosen Digital PR Telkom University dan Dr Ciwuk Musiana Yudhawasthi,  MHum Pakar Komunikasi Museum dan Ketua Komunitas Jelajah saat talkshow Peran Public Relations Untuk Eksistensi Lembaga Dokumenter,  di Gedung Sate, Sabtu, 6 Agustus wpww
Martha Tri Lestari Moderator dan Dosen Digital PR Telkom University dan Dr Ciwuk Musiana Yudhawasthi, MHum Pakar Komunikasi Museum dan Ketua Komunitas Jelajah saat talkshow Peran Public Relations Untuk Eksistensi Lembaga Dokumenter, di Gedung Sate, Sabtu, 6 Agustus wpww /Istimewa/

BERITA KBB - BPC PERHUMAS Bandung menyelenggarakan Talk Show dengan mengangkat tema “Peran Public Relations untuk Eksistensi Lembaga Dokumenter” yang dilaksanakan secara Hybrid (luring dan daring) di Aula Timur Gedung Sate, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat pada Sabtu, 6 Agustus 2022.

Acara talk show ini diselenggarakan sebagai rangkaian acara kegiatan dalam rangka Pelantikan Kepengurusan BPC PERHUMAS Bandung dan PERHUMAS Muda Bandung periode 2022 – 2025.

Ketua BPC PERHUMAS Bandung periode 2022 – 2025 terpilih, Dr. Indra Ardiyanto, M.Ikom. mengatakan bahwa asyarakat perhumas harus mampu mendorong eksistensi lembaga dokumenter di Indonesia, karena di perpustakaan, lembaga arsip dan museumlah, memori kolektif bangsa dikelola agar dapat dimanfaatkan bagi generasi medatang.

Baca Juga: Kadiv Humas Polri Jawab Tegas Bahwa Irjen Ferdy Sambo Sudah Tidak Menjabat Kasatgassus Lagi!

"Di lembaga dokumenterlah sebuah bangsa dapat melihat dan membuktikan kemanjuan pencapaian peradaban bangsa”.

Talk show kali ini terinspirasi dari momen perayaan 50 tahun PERHUMAS Indonesia yang bertema “Inspirasi Indonesia Untuk Maju Bersama”, sehingga diputuskan untuk mengangkat lebih lanjut mengenai Lembaga Dokumenter yang sebenarnya sangatlah menginspirasi berbagai generasi dari zaman ke zaman, namun eksistensinya masih perlu membutuhan optimalisasi peran dari profesi Public Relations bersama dengan para stakeholder lainnya.

Dr. Riko Bintari Permatasari, M.Hum. mengatakan perpustakaan merupakan sumber informasi akurat bagi Humas dan menguatkan citra positif organisasi, karenanya Pustakawan dituntut untuk dapat sigap, cermat dan teliti dalam menyusun informasi yang tepat, akurat dan bermanfaat.

 Baca Juga: Humas Pemprov Jabar Gelar Doa Bersama Untuk Anak Ridwan Kamil yang Terseret Arus di Swiss Siang Ini

Lebih lanjut, Hani Qonitah, S.S., MIMS menambahkan “Arsip sesungguhnya merupakan bagian yang memegang informasi paling rahasia dari organisasi sehingga kehadirannya cenderung lebih tertutup. Akibatnya tidak tergaung secara massif sebagai lembaga yang dapat dimanfaatkan untuk publik”.

Pada kesempatan kali ini, Dr. Ciwuk Musiana Yudhawasthi, M.Hum. mengatakan bahwa berbeda dengan perpustakaan dan arsip, museum merupakan lembaga yang sangat terbuka.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah