Menurut Ema, pelayanan publik prima adalah pelayan publik yang telah berbasis aplikasi dan mempermudah masyarakat tanpa perlu ada tatap muka.
"Ke depan saya katakan layanan publik yang baik adalah pelayanan yang tidak perlu adanya tatap muka. Proses layanan berjalan semua berbasis aplikasi. Di Bandung sudah banyak seperti perizinan dan kependudukan. Itu pelayanan publik yang juara," ucapnya.
Baca Juga: Banjir Lagi, Pemkot Bandung Tambah Sumur Resapan Kedua di Terowongan Cibaduyut
Sementara itu, Pengarah Perkhidmatan Awam Negeri Sabah, Mohd Yassin Bin Ibrahim mengatakan, Kota Bandung merupakan salah satu smart city yang telah diakui dunia.
Ia mengatakan, berbagai inovasi yang telah di lakukan di Kota Bandung menjadi inspirasi untuk membuat pelayanan publik prima mulai dari pengembangan aplikasi hingga Pengembangan SDM.
"Tujuan kami datang kemari untuk memberi latihan PNS, leadership, profesionalisme dan pelatihan khusus. Kami juga belajar tentang smart city di Kota Bandung," katanya.
Baca Juga: Pemkot Bandung dan TNI AD Teken Kerja Sama Pengelolaan Sampah Terpadu
"Kami ingin mendapatkan sesuatu yang lebih baru untuk pengembangan SDM. Kita ingin ada kolaborasi untuk pelatihan SDM di kedua daerah," imbuhnya.
Untuk diketahui, Jabatan Perkhidmatan Awam Negeri Sabah adalah kantor pemerintah yang mengelola administrasi pegawai negeri sipil di Negara Bagian Sabah.
Departemen ini adalah lembaga pusat di bawah Departemen Kepala Menteri Negara Bagian Sabah yang dipimpin oleh seorang Direktur Layanan dan dua Deputi.