Salah satu peserta, Yusrin Taufiqul Hakim ASN dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mengaku belajar banyak lewat materi yang disampaikan oleh _data-tech talents_ Jabar Digital Service pada kegiatan Jawara Data Camp.
“Di Jawara Data Camp ini saya banyak sekali mendapatkan ilmu baru, seperti mengolah data, visualisasi data, cara menyajikan data melalui dasbor, termasuk belajar soal UI-nya," kata Yusrin.
Menurutnya, para mentor berasal dari kalangan milenial sehingga penyajian materinya menarik. "Pesertanya ada yang masih muda, ada yang _udah_ senior. Ada juga yang kesulitan mengoperasikan berbagai _tools_-nya, tapi mentor dan fasilitatornya sangat sabar dan telaten. Materinya disajikan sederhana, bikin mudah dipahami semua kalangan,” ungkap Yusrin.
Media data yang digunakan turut beragam. Tak hanya dalam format _excel_ yang cenderung monoton, peserta dikenalkan juga dengan Tableau Public, sebagai platform visualisasi data yang lebih menarik.
“Kami di sini belajar menyajikan data dengan format yang tidak monoton. Kalau biasanya data cuma disajikan dalam format excel, sekarang dapat disajikan dalam kemasan lebih menarik, kreatif, dan interaktif. Pelatihan seperti ini harus terus diadakan, untuk tingkatkan kemampuan kami dalam mengolah data, sehingga dapat mendorong produksi data dari setiap Perangkat Daerah menjadi lebih optimal,” kata Yusrin.
Tak hanya ASN, JDVF turut menyasar warga umum. Menurut Kepala Diskominfo Jabar Ika Mardiah, lewat _workshop_ visualisasi dan _storytelling_ data, warga juga dapat mengembangkan minat dan motivasi di bidang visualisasi data dari para ahli.
“Warga bisa tahu cara membuat storyboard data dan dasbor data secara intens lewat workshop-workshop JDVF. Seluruh rangkaian event ini turut menggunakan data yang ada di Open Data Jabar, jadi peserta bisa paham cara membuat _storytelling_ data, sekaligus mendapat gambaran bagaimana Tim Data di Jabar Digital Service memproduksi visualisasi data di Open Data Jabar,” ujar Ika.