Resolusi 2024 Pemkot Bandung, Bangun Kota Mulai dari Tingkat RW

- 10 Januari 2024, 20:26 WIB
Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono memaparkan, seluruh elemen memiliki peran penting karena pembangunan perlu dilakukan mulai dari tataran kewilayahan terkecil seperti RT dan RW.
Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono memaparkan, seluruh elemen memiliki peran penting karena pembangunan perlu dilakukan mulai dari tataran kewilayahan terkecil seperti RT dan RW. /istimewa/

Sebab menurutnya, dengan naiknya jumlah pengunjung ke Kota Bandung, tentu ada permasalahan lain yang mengikuti, seperti parkir liar, PKL, bahkan hingga fenomena premanisme.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Baca Juga: Gercep! Pemkot Bandung Tata Parkir Liar dan PKL Saparua

"Misal parkir liar di Alun-alun, itu kita sudah rapikan semua sesuai koridor aturan. Ada beberapa ruang publik baru, salah satunya di Monju. Di sana mulai ada PKL dan parkir liar. Ini kita tata dari awal juga. Kita kasih mereka kesempatan, tapi sesuai aturan. Harus saling merawat, perhatikan mana yang boleh ditempati dan tidak," jelasnya.

Untuk meningkatkan daya tarik wisatawan ke Kota Bandung, terdapat 29 taman tematik yang bisa kunjungi. Belum lagi taman-taman kecil yang tersebar di berbagai wilayah. Tentunya taman-taman tersebut telah disokong beragam fasilitas, salah satunya Wi-Fi dan CCTV.

"Salah satu prestasi selama 5 tahun terakhir, Kota Bandung telah meraih 430-an penghargaan, terutama dengan adanya Bandung Smart City. Dalam aspek Pelayanan Publik, kami juga telah mendapatkan penghargaan. Interaksi langsung telah diminimalisasi dengan pelayanan by digital. Ini merupakan manifestasi Kota Bandung," akunya.

Baca Juga: Pemkot Bandung Bertekad Maksimalkan Pengelolaan Sampah di TPST Gedebage

Bambang juga tak menampik jika di tahun 2024 masih banyak PR yang perlu dibenahi bersama. Contohnya angka pengangguran, kemiskinan, kemacetan, banjir, dan sampah.

"Cekungan Bandung juga jadi persoalan, jika intensitas hujan cukup tinggi bisa terjadi genangan. Dari sebelumnya 26 titik banjir, sekarang tinggal 12 titik. Upaya yang telah kami lakukan tiap tahun seperti mapag hujan, bangun kolam retensi, rupom, sumur resapan, dan biopori," paparnya.

Ia menambahkan, untuk titik krusial banjir masih ada 5 titik. Bambang menuturkan, wilayah yang masuk dalam kategori krusial jika ketinggian genangan lebih dari 30 cm dan surutnya lebih dari 1 jam.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x