Bey meminta KPU sebagai penyelenggara pemilu perlu memetakan TPS di lokasi rawan bencana. "Tadi saya sampaikan kepada perwakilan KPU, mohon agar para anggota KPPS yang ada di TPS diberikan kewenangan seandainya terjadi bencana untuk melakukan tindakan - tindakan yang harus diambil," katanya.
"Jadi tidak perlu menunggu lama - lama lagi untuk mengambil tindakan yang perlu dilakukan," tambahnya.
Baca Juga: Pemprov Jabar Himbau Masyarakat Waspada Antisipasi Bencana Alam
Bey memiliki catatan Kabupaten Bogor paling rawan bencana di Jabar, tapi kewaspadaan harus dilakukan di demua daerah tanpa terkecuali. Saat ini 1.800 personel BPBD telah siaga di setiap kecamatan dibantu TNI, Polri dan para relawan.
Terkait dengan kesehatan petugas KPPS, belajar dari pemilu 2019, Bey mengatakan Dinas Kesehatan Jabar telah berkoordinasi dengan puskesmas di kabupaten dan kota. "Jadi pada saat pemilu petugas puskesmas harus siap siaga, seharusnya siap siaga nanti kami minta koordinasi lagi," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Jabar Dani Ramdan mengatakan apel besar merupakan inisiasi BPBD guna mendukung penyelenggaraan pemilu yang aman dari bencana. Sebelumnya BPBD telah melaksanakan pelatihan gabungan meningkatkan _skill competition_ antara BPBD dan para relawan se - Jabar.
Baca Juga: Sinopsis Daftar Pemain Ftv Bencana Harta Berlumur Dosa Sabtu 16 Desember 2023
Dani menyebut ada dua momen krusial saat pemilu. "Khususnya pemungutan suara dan rekapitulasi suara," pungkasnya.***