BERITA KBB – Isu mengenai ancaman Sesar Lembang kembali menyeruak seiring dengan banyaknya gempa yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini.
Sesar Lembang diyakini bisa menyebabkan gempa berkekuatan hingga magnitudo 7 yang berdampak bagi daerah-daerah di wilayah Bandung raya, yakni Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, hingga Sumedang.
Di Bandung Barat, ada empat kecamatan yang dilintasi langsung oleh Sesar Lembang dengan panjang sekitar 29 km itu.
Baca Juga: Bandung Barat Siapkan Lahan Pemakaman Khusus Jenazah Covid-19 di Cipatat dan Batujajar
Baca Juga: Waspada! Empat Kecamatan di Bandung Barat Ini Dilintasi Langsung Sesar Lembang
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Duddy Prabowo mengatakan, keempat kecamatan tersebut, yakni Lembang, Cisarua, Parongpong, dan Padalarang.
“Kami dari BPBD sudah menyusun Rencana Kontijensi (Rekon) khususnya pada 4 kecamatan yang langsung terlintasi Sesar Lembang,” katanya, Senin 25 Januari 2021.
Apa itu Sesar Lembang?
Mengutip Wikipedia, Sesar Lembang adalah sebuah patahan geser aktif yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Baca Juga: Waspada Sesar Lembang, Ini Langkah yang Dilakukan BPBD Kabupaten Bandung Barat
Baca Juga: Inovasi Pangan Jabar Diapresiasi oleh Badan Legislasi DPR RI
Sesar Lembang mengalami pertemuan dengan Sesar Cimandiri di Padalarang. Patahan ini memanjang dari padalarang hingga Jatinangor yang kira kira memiliki jarak sekitar 29 Km
Menurut BMKG, patahan ini bisa menyebabkan gempa berkekuatan sekitar 6,8 hingga 7 Skala ritcher.
Sesar Lembang sendiri terbagi menjadi dua Segmen (bagian), yakni Segmen barat dan Segmen timur sehingga gempa yang diakibatkan memiliki skala yang berbeda-beda.
Baca Juga: Ramalan 3 Zodiak untuk Besok, Selasa 26 Januari 2021, Aries: Selamat! Karier Anda Berkembang Pesat
Baca Juga: V BTS Punya Kebiasaan Unik : Suga berkata 'Kebiasaan tidur V itu Luarbiasa'
Pergerakkan Sesar Lembang mencapai 3 milimeter/tahun. Akan tetapi, segmen-segmennya memiliki pergerakan tersendiri sehingga pergerakkan Sesar Lembang tidak Sempurna. Meski begitu, kecepatan pergerakan Sesar Lembang selalu berubah-ubah.
Pada tahun 2011 lalu pernah terjadi gempa yang mengakibatkan kerusakan pada Kampung Muril Rahayu, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua.
Meski hanya berkekuatan magnitude 3,3, gempa tersebut mengakibatkan ratusan rumah warga setempat rusak.
Baca Juga: V BTS Punya Kebiasaan Unik : Suga berkata 'Kebiasaan tidur V itu Luarbiasa'
Baca Juga: 70 Ahli Waris Direkomendasikan Dapat Santunan Kematian Covid-19 oleh Dinsosnangkis
Sejumlah penelitian dan laporan masyarakat setempat sudah cukup membuktikan bahwa Sesar Lembang hingga kini masih aktif.
Berbagai catatan kegempaan menunjukkan bahwa gempa akibat aktivitas Sesar Lembang pernah terjadi pada 1834, 1879, 1910, 2003, dan 2011 meskipun dengan kekuatan di bawah magnitude 6.
Jika terjadi bersamaan, pergerakan patahan berpotensi menyebabkan gempa hebat dengan kekuatan hingga magnitude 7.
Baca Juga: Alhamdulillah, 6.911 Tenaga Kesehatan Kota Bandung Telah Divaksin Covid-19
Bahaya dan dampak Sesar Lembang
Dampaknya tidak hanya mengancam daerah patahan di Bandung utara, tetapi juga hingga ke cekungan Bandung meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang.
Pengamat Patahan Lembang dari Kelompok Riset Cekungan Bandung, T. Bachtiar menegaskan, pemerintah setempat harus segera mengambil tindakan dan menggencarkan mitigasi bencana terutama bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang Sesar Lembang.
Permukiman penduduk dan pembangunan gedung dan vila di Bandung utara juga harus dibatasi dengan membuat peraturan daerah.***