Hujan Meteor Perseid Segera Terjadi Dalam Waktu Dekat, Catat Tanggalnya!

- 11 Agustus 2022, 07:28 WIB
Ilustrasi Hujan meteor garden di Langit 2022. /Dok/gia/Tangkap Layar/Indozone.id. / Ilustrasi Hujan meteor garden di Langit 2022
Ilustrasi Hujan meteor garden di Langit 2022. /Dok/gia/Tangkap Layar/Indozone.id. / Ilustrasi Hujan meteor garden di Langit 2022 /
 

BERITA KBB- Hujan meteor kan kembali menghiasi langit Indonesia dalam waktu dekat ini. Dua hujan meteor sebelumnya terjadi pada bulan Juli yakni hujan meteor Alpha-Capircornids dan Delta-Aquarids.

Dari informasi yang didapatkan, hujan meteor dibulan Agustus ini yaitu Peseid. Bisa di saksikan dilangit Indonesia
sesuai prediksi jadwalnya yakni:

Terjadi pada tanggal 13-14 Agustus 2022 dengan intensitas maksimum 100 meter per jam. Hujan meteor ini titik radiasinya berasal dari konstelasi perseus.
 
Baca Juga: Jadwal Bola BRI Liga 1 2022/2023 Pekan 4 Mulai 12-15 Agustus 2022, Lengkap Link Live Streaming Pertandingan

Hujan meteor perseid sangat menarik untuk disaksikan sebab, kita bisa menyaksikan kecepatan meteor hingga 212.400 kilo meter per jam.

Puncak hujan meteor persedi diprediksi akan terjadi pada tengah malam yakni pukul 23.00 WIB dan pukul 01.00 WITA.

"Hujan meteor Perseid dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, pada pukul 11 malam di Sabang (atau yang selintang) dan 1 malam di Pulau Rote (atau yang selintang) hingga 25 menit sebelum Matahari terbit, " ujar Andi Pangerang Peneliti BRIN.
 
Baca Juga: Jadwal Ftv SCTV Kamis, 11 Agustus 2022 Ada Inem Asisten Seksi Repot Hingga Tukang Cilok Jadi OB

Ketinggian maksimum hujan meteor perseid di Indonesia cukup bervariasi yakni antara 20,9 derajat untuk pulau Rote , kemudian untuk wilayah Sabang yakni 37,89.

Untuk menyaksikan fenomena langit ini, kalian bisa menyaksikannya secara langsung tanpa menggunakan alat bantu.

Jika kondisi atau cuaca langit cerah, tidak terhalang medan pandang, dan terbebas dari polusi cahaya.

"Pastikan cuaca saat pengamatan cerah, bebas dari penghalang di sekitar medan pandang dan bebas dari polusi cahaya. Hal ini karena tutupan awan dan skala Bortle (Skala kecerlangan langit malam) berbanding terbalik dengan intensitas meteor. Semakin besar tutupan awan dan skala Bortle semakin berkurang intensitas meteornya," lanjut Andi Pangerang.***
 

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Instagram @indozone.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x