Kadis Pertanian: Sebanyak 1219 Hektar Lahan Pertanian KBB Rawan Kekeringan

- 16 September 2023, 13:24 WIB
Kadis Pertanian: Sebanyak 1219 Hektar Lahan Pertanian KBB Rawan Kekeringan
Kadis Pertanian: Sebanyak 1219 Hektar Lahan Pertanian KBB Rawan Kekeringan /

BERITA KBB-Kekeringan yang terjadi di Bandung Barat akibat dari El Nino telah mengakibatkan kerugian khususnya bagi petani. Petani di Bandung Barat umumnya mengalami gagal panen bahkan tidak bisa bercocok tanam karena sulitnya mendapatkan air untuk kebutuhan .

Bagi petani padi dan tanaman pangan lainnya yang membutuhkan air dalam jumlah besar sudah tidak bisa lagi berproduksi. Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bandung Barat Dr. H.M. Lukmanul Hakim, M.Si., bahwa kekeringan yang terjadi yang disebabkan fenomena alam El Nino ini telah memberikan dampak yang signifikan terhadap petani di seluruh wilayah Bandung Barat khususnya pada lahan yang menghasilkan tanaman pangan berupa padi dan beras.

Fenomena El Nino kali ini diprediksi akan berakhir hingga awal tahun 2024. Juga terhadap lahan persawahan yang tidak bisa berproduksi di beberapa kecamatan yang rawan kekeringan.

Baca Juga: Hari Ozon Internasional 2023: Mengapa Penting untuk Melindungi Lapisan Ozon?

Setidaknya menurut data yang sudah dihimpun dari penyuluh di lapangan di Bandung Barat terdapat 1219 hektar lahan di KBB yang rawan kekeringan.

"Fenomena alam El Nino ini memberikan dampak yang luar biasa karena menyebabkan kekeringan di lahan-lahan pertanian khususnya lahan persawahan yang menghasilkan padi atau beras. Karena bagaimanapun beras ini merupakan bahan pokok yang memang menjadi sumber yang paling utama di Bandung Barat dan juga daerah lainnya di Indonesia. Dampak dari El Nino ini menyebabkan kekeringan dan tentunya ini menyebabkn penurunan produktifitas pertanian khususnya padi atau beras. El Nino ini diprediksi berakhir di awal tahun depan meskipun kita berharap tidak sampai selama itu. berdasarkan informasi yang kita dapat bahwa puncak El Nino akan berakhir bulan Oktober 2023. Beberapa hal yang sudah kita lakukan yakni kita melakukan pemetaan dan pendataan terhadap wilayah-wilayah yang berpotensi rawan kekeringan kekeringan diantaranya Kecamatan Batujajar seluas 113 hektar, Kecamatan Cihampelas 142, Kecamatan Cipatat 146 hektar, Kecamatan Cipongkor 138 hektar, Kecamatan Saguling ini yang terluas yakni 580 hektar, dan Kecamatan Sindangkerta 100 hektar. Kitapun melakukan koordinasi dari hasil pendataan ini kita sampaikan kepada BPBD, kepada Pemprov Jabar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Kepada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, termasuk juga kepada Dinas Perkebunan Pemprov Jabar. Termasuk juga kepada pemerintah pusat melalui kementrian Pertanian, " tuturnya. 

Selanjutnya pihaknya pun karena di lapangan kita memiliki penyuluh yang dikoordinasikan oleh koordinator BPSP di tiap kecamatan termasuk diantaranya kita memberdayakan keberadaan petugas pengadali organisme pengganggu tanaman untuk senantiasa mereka bergerak ya untuk melakukan monitoring dan pemantauan di lapangan terkait dampak dari El Nino khususnya yang menyebabkan kekeringan ini.

"Kemudian kitapun memberdayakan atau mengoptimalkan infrastruktur yang ada di lapangan. termasuk keberadaan embung atau penampung air, keberadaan sumur-sumur bor, teramasuk juga pipanisasi yang ada di lapangan khususnya di lahan-lahan tanaman pangan atau persawahan, " tuturnya. 

Baca Juga: Hari Ozon Internasional: Pemakaian Kendaraan Listrik Mengurangi Kerusakan Ozon?

Halaman:

Editor: Siti Mujiati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x