Network
BERITA KBB - Hari Ozon Internasional atau International Day for the Preservation of the Ozone Layer diperingati setiap tahun pada 16 September. Tujuan dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan global untuk melindungi lapisan ozon yang merupakan perisai gas yang melindungi Bumi dari sinar ultraviolet (UV) Matahari yang berbahaya.
Lapisan ozon adalah lapisan tipis di stratosfer, sekitar 11-50 km di atas permukaan Bumi, yang mengandung ozon (O3), yaitu molekul gas yang terdiri dari tiga atom oksigen. Lapisan ozon dapat menyerap sebagian besar sinar UV Matahari, sehingga mengurangi paparan radiasi UV bagi makhluk hidup di Bumi.
Sinar UV dapat menyebabkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan, seperti kanker kulit, katarak mata, penurunan sistem kekebalan tubuh, kerusakan tanaman, hewan, dan ekosistem laut. Oleh karena itu, lapisan ozon memiliki peran penting dalam menjaga kehidupan di Bumi.
Baca Juga: OJK Nilai Sektor Jasa Keuangan di Jabar Stabil
Namun, sejak pertengahan abad ke-20, lapisan ozon mengalami penipisan akibat penggunaan zat-zat kimia buatan manusia yang mengandung klorin dan bromin, seperti klorofluorokarbon (CFC), hidroklorofluorokarbon (HCFC), halon, karbon tetraklorida, metil kloroform, dan metil bromida. Zat-zat ini banyak digunakan dalam industri pendinginan, busa, aerosol, pelarut, dan pestisida.
Zat-zat perusak ozon ini dapat bertahan lama di atmosfer dan bereaksi dengan ozon di stratosfer, sehingga menghancurkan molekul ozon dan menciptakan lubang ozon. Lubang ozon adalah daerah di mana konsentrasi ozon sangat rendah dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Lubang ozon pertama kali ditemukan di atas Antartika pada tahun 1985 oleh ilmuwan Inggris Dr Joe Farman dan rekan-rekannya.
