Kemnaker Tinjau Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Desmigratif di Jogjakarta

- 8 Desember 2020, 20:23 WIB
/Humas Kemnaker

BERITA KBB - Kementerian Ketenagakerjaan bersama petugas Desa Migran Produktif (Desmigratif) meninjau sejumlah lokasi pelayanan dan pemberdayaan masayarakat di Provinsi DIY. Peninjauan ini bertujuan menggali dan mendiskusikan tantangan kondisi di lapangan dalam pelaksanaan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan program Desmigratif.

"Dari hasil kunjungan ini diharapkan dapat memberi inspirasi dalam pelaksanaan pelayanan dan pemberdayaan PMI dan keluarganya di daerah masing-masing," kata Direktur Penempatan dan Pelindungan Tenaga Kerja Luar Negeri, Eva Trisiana, di Yogyakarta, hari Selasa 8 Desember 2020.

Tujuh lokasi pemberdayaan masyarakat di DIY yang dikunjungi adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Sleman, Desa wisata Garongan, Bumdes Tridadi Makmur, Jejamuran, Koperasi Ikapim, Khansa Snack and Food, dan Hidroponik.

 Baca Juga: Jabat Ketua ASEAN Bidang Ketenagakerjaan, Indonesia Prioritaskan 5 Program

Direktur Eva Trisiana mengatakan, dalam Program Desmigratif, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Desa dapat menjalankan fungsi/peran sesuai kewenangannya untuk memberikan upaya pelindungan yang maksimal bagi PMI termasuk anggota keluarganya.

Melalui peninjauan ini, diharapkan para petugas Desmigratif memiliki pandangan dan motivasi dalam meningkatkan layanan, pemberdayaan, dan pelindungan kepada calon PMI, PMI, dan keluarganya.

"Termasuk mengenai bagaimana usaha- usaha yang dibangun dan diinisiasi oleh para mantan PMI bisa dapat berhasil sekaligus memberikan manfaat dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar," kata Direktur Eva saat mendampingi kunjungan ke Desa Wisata Garongan, Sleman.

 Baca Juga: BTS dan BLACKPINK Masuk Daftar The 50 Best Songs Of 2020 dari Rolling Stone

Dalam peninjauan ini, para petugas Desmigratif juga menemui sejumlah PMI purna (mantan PMI). Salah satunya adalah Agus Sugiarto (42 tahun), mantan PMI di Jepang tahun 2002 hingga 2008.

Agus mengatakan, sepulanganya bekerja sebagai pekerja migran, dirinya telah mencoba berbagai jenis usaha, tapi semuanya mengalami kegagalan.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah