Network
BERITA KBB - Jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat dari Jawa Barat pada Ma ret 2021 sebanyak 16,47 ribu orang, mengalami kenaikan sebesar 24,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Fungsi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Badan Pusat Statistik Jabar Jaih Ibrohim, pada rilis rutin Berita Resmi Statistik (BRS) secara live streaming melalui kanal Youtube BPS Provinsi Jawa Barat, Senin 3 Mei 2021.
Sementara itu, Joih mengatakan bahwa volume keberangkatan penumpang kereta api Jawa Barat tercatat sebanyak 732,68 ribu orang atau naik 27,36 persen dibandingkan Februari 2021. Volume barang yang diangkut kereta api juga mengalami kenaikan sebesar 15,12 persen.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Keluarga untuk Tekan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Sedangkan volume muat barang dan peti kemas angkutan laut domestik Jawa Barat mencapai 95,02 ribu ton, naik sebesar 9,77 persen. Demikian pula muat barang dan peti kemas internasional mengalami kenaikan sebesar 88,78 persen.
Selain statistik transportasi di Jabar, Joih pun memaparkan empat materi lainnya antara lain Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK)/Inflasi, Nilai Tukar Petani (NTP), dan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel, Ekspor Impor.
Joih yang mewakili Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Dyah Anugrah Kuswardani itu mengatakan pula bahwa pada April 2021, IHK gabungan tujuh kota di Jawa Barat mengalami kenaikan indeks dari bulan sebelumnya sebesar 107,13 menjadi 107,37 atau mengalami inflasi sebesar 0,22 persen.
Baca Juga: Profil Tomi, Anggota Polisi Target Sate Beracun di Bantul yang Dikirim Seorang Wanita via Ojol
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah Makanan, Minuman dan Tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,1256 persen.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga tertinggi dan memberikan andil inflasi terbesar adalah Daging Ayam Ras. Dari 7 kota IHK di Jawa Barat seluruhnya mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di Kota Tasikmalaya sebesar 0,38 persen. Inflasi terendah di Kota Bekasi sebesar 0,13 persen.
