Jabar Bali Bahu Membahu Pulihkan UMKM, Solidaritas Dua Daerah Bangkitkan Ekonomi

- 17 September 2021, 15:52 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meluncurkan program Beli Bali di Rumah Sanur, Bali, Jumat, 17 September 2021.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meluncurkan program Beli Bali di Rumah Sanur, Bali, Jumat, 17 September 2021. /Pipin Sauri/Biro Adpim Jabar/

BERITAKBB - Solidaritas Pemda Provinsi Jabar dan Pemda Provinsi Bali menguat. Kedua daerah itu bahu-membahu mendorong pemulihan ekonomi yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, khususnya pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Solidaritas terwujud dalam Beli Bali yang merupakan program kolaborasi Jabar-Bali untuk menggairahkan aktivitas produksi UMKM Bali. Dengan program Beli Bali, produk-produk UMKM Bali akan dipasarkan kepada warga Jabar via platform aplikasi borongdong.id.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuturkan, solidaritas harus terus tumbuh dan terawat sebagai wujud budaya gotong royong yang menjadi warisan turun-temurun masyarakat Indonesia untuk keluar dari situasi serba sulit akibat pandemi COVID-19.

Baca Juga: 20 Orang Pelaku UMKM Ikuti Pelatihan Pengelolaan Keuangan dan Digital Marketing

“Kami ke sini atas nama soliditas daerah. Kami ke sini atas rasa cinta kami ke Bali, sekaligus kami ke sini melindungi warga Jabar juga yang sedang kesusahan. Jawa Barat sahabat Bali. Itu kuncinya,” kata Emil  saat meluncurkan program Beli Bali di Rumah Sanur, Bali, Jumat, 17 September 2021.

Terdapat sejumlah keuntungan yang didapatkan pelaku UMKM apabila bergabung dalam borongdong.id. Salah satunya adalah produk menjadi terdigitalisasi. Pasar pun dipastikan akan meluas.

Emil mengatakan, pihaknya akan intens mempromosikan produk-produk UMKM, termasuk UMKM Bali, kepada warga Jabar yang hampir mencapai 50 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk yang besar, Jabar dapat menjadi salah satu pasar yang baik bagi pelaku UMKM.

Baca Juga: Intelijen Pasar Jadi Solusi UMKM Indonesia untuk Kuasai Pasar Dunia

Program Beli Bali untuk tahap pertama dimulai dengan memasarkan produk UMKM kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jabar. Hal itu dilakukan karena ASN secara pendapatan relatif tidak terpengaruh oleh pandemi COVID-19.

"Rumusnya sederhana, ada informasi, ada ekonomi. Tidak ada informasi, tidak ada ekonomi. Jadi orang Jabar tidak bisa beli produk UMKM Bali karena tidak tahu," ucapnya.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x