OJK Nilai Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Jabar Konributif Dukung Pertumbuhan Ekonomi

- 26 April 2024, 15:59 WIB
/

BERITA KBB - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Barat menilai stabilitas sektor jasa keuangan Jawa Barat pada posisi Triwulan I Tahun 2024 terjaga dan resilien dengan kinerja keuangan yang bertumbuh dan memiliki indikator prudensial yang memadai.

Perkembangan Sektor Perbankan
Perkembangan kinerja Perbankan di Jawa Barat pada Februari 2024 mengalami pertumbuhan positif secara yoy tercermin dari beberapa indikator antara lain Aset tumbuh 7,70 persen, Dana Pihak Ketiga tumbuh 5,97 persen dan Kredit tumbuh 8,76 persen.

Pertumbuhan penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan per Februari 2024 di Jawa Barat mencapai Rp614,7 triliun yang ditopang oleh 63 entitas BU/BUS dan 252 BPR/BPRS.

Baca Juga: Gerak OJK Jabar, Perkuat Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah bagi Komunitas Disabilitas

"Nominal ini setara dengan porsi 8,67 persen dari total kredit nasional atau terbesar kedua setelah DKI Jakarta. Tingkat NPL terjaga di level 3,28 persen, membaik dibanding posisi bulan Februari 2023 yang tercatat sebesar 3,53 persen", ujar Kepala OJK Jabar Imansyah.

Imansyah menegaskan Bank Umum yang berkantor Pusat di Jawa Barat juga mencatatkan kinerja pertumbuhan yang lebih baik dibanding rata-rata perbankan di Jawa Barat, antara lain tercermin Aset tumbuh 8,05 persen, Dana Pihak Ketiga tumbuh 6,74 persen dan Kredit tumbuh 8,88 persen. Kinerja tersebut didukung oleh dua Bank Umum, yaitu Bank BJB dan Krom Bank Indonesia, serta satu Bank Umum Syariah, yaitu Bank BJB Syariah.

"Kredit Bank Umum Konvensional mencapai Rp532 triliun serta memiliki porsi sebesar 86,54 dibanding seluruh kredit di Jawa Barat dan tumbuh 8,48 persen (yoy). Rasio NPL gross juga terjaga pada level 3,08 persen", ujarnya, Jumat, (26/4/2024).

Baca Juga: Ojk Sebut Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Jabar 2023 Terjaga

Sementara pembiayaan Bank Umum Syariah mencapai Rp60,33 triliun serta memiliki porsi sebesar 9,81 persen dibanding seluruh kredit di Jawa Barat dan tumbuh 12,07 persen (yoy). NPF juga terjaga pada level 2,35 persen.

Penyaluran Kredit/Pembiayaan BPR & BPR Syariah mencapai Rp22,42 triliun serta memiliki porsi sebesar 3,65 persen dibanding seluruh kredit di Jawa Barat Jabar dan tumbuh 6,68 persen (yoy). NPL gross cenderung meningkat menjadi level 10,3 persen.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x