Tingkatkan Pemberdayaan Pekerja Perempuan, Minimalisir Dampak Negatif Digitalisasi dan Otomatisasi

- 24 September 2021, 13:42 WIB
G20 EMPOWER
G20 EMPOWER /

BERITAKBB - Perkembangan dunia kerja yang berubah dengan cepat, didorong oleh penerapan otomatisasi dan digitalisasi serta akibat dari pandemi Covid-19 yang telah mengubah arah berbagai bidang industri dan profesi.

Perkembangan ini memunculkan kemungkinan dampak negatif bagi kalangan pekerja perempuan, di mana data dari World Economic Forum menunjukkan, proporsi pekerja perempuan yang bekerja pada bidang teknologi baru masih sangat minim.

Peran sektor swasta dalam memperjuangkan kesetaraan gender semakin penting dan mendesak di era digitalisasi industri saat ini.

Baca Juga: Hadapi Dampak Pandemi, Menaker Ida Fauziyah Sapa Pekerja Perempuan di Rusunawa Ungaran

Untuk itu, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus berupaya mendorong pelaku dunia usaha swasta untuk meningkatkan pemberdayaan pekerja perempuan guna meminimalisir dampak digitalisasi dan otomatisasi terhadap eksistensi mereka. 

Direktur & Chief Strategic Transformation and Information Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya, yang juga menjabat selaku Chair dari G20 EMPOWER mengatakan bahwa dunia kerja telah berubah dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang didorong oleh penerapan otomatisasi dan digitalisasi yang terus meningkat, serta akibat dari pandemi Covid-19 yang telah mengubah arah berbagai bidang industri dan profesi.

"Perkembangan ini memunculkan dampak yang besar pada banyak kelompok masyarakat di seluruh dunia, termasuk kemungkinan memberikan efek negatif bagi kalangan pekerja perempuan di mana proporsi kesetaraan gender mereka di bidang digital masih sangat kurang, " katanya. 

Baca Juga: Hadapi Dampak Pandemi, Menaker Ida Fauziyah Sapa Pekerja Perempuan di Rusunawa Ungaran

Laporan The World Economic Forum’s Future of Jobs 2020 mengungkapkan bahwa 84% pengusaha mempercepat agenda digitalisasi mereka dan 50% pengusaha berniat untuk mempercepat otomatisasi di bidang pekerjaan.

Perubahan ini kemungkinan akan mempercepat penghilangan serangkaian peran pekerjaan yang semakin tidak dibutuhkan di dalam dunia kerja baru, dan juga akan mempercepat penciptaan peran baru yang dapat mendorong terciptanya taraf kemakmuran di dunia kerja baru.

Karena itu, kalangan pekerja perempuan perlu melakukan upaya ekstra agar tidak tertinggal, mengingat kesenjangan gender saat ini masih terdapat di beberapa bidang pekerjaan ilmiah dan teknis, serta keterampilan dalam kepemimpinan.

Baca Juga: Ingin Usaha Langgeng Produktif? Lindungi Pekerja Perempuan dari Kekerasan, Pelecehan Seksual, dan Diskriminasi

Saat ini, kurang dari 20% pekerja teknologi adalah perempuan di banyak negara maju, dan hanya 1,4% pekerja perempuan yang memiliki pekerjaan mengembangkan, memelihara, atau mengoperasikan sistem TIK, dibandingkan dengan 5,5% pekerja laki-laki.

Dukungan yang terarah adalah faktor kunci dalam mencapai kesetaraan gender bagi kaum perempuan, menghilangkan hambatan ketidaksetaraan dan memungkinkan mereka melakukan transisi yang diperlukan di bidang pekerjaan yang lebih produktif dan bergaji lebih tinggi.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x