Hadapi Ketidakpastian Perekonomian Global, OJK Pastikan Jasa Keuangan Jabar Tetap Stabil

- 17 November 2023, 10:02 WIB
Kepala OJK KR 2 Jabar Indarto Budiwinoto
Kepala OJK KR 2 Jabar Indarto Budiwinoto /Ade Bayu Indra/Berita KBB /

BERITA KBB - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Barat menilai stabilitas sektor jasa keuangan di Jawa Barat sampai dengan September 2023 tetap terjaga dan resilien dengan kinerja keuangan yang bertumbuh dan indikator prudensial seperti likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global. 

Pada September 2023, kredit/pembiayaan perbankan Jawa Barat bertumbuh sebesar 6,85 persen yoy (Agustus 2023: 7,41 persen yoy) menjadi Rp594,95 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor listrik, gas, dan air (66,30 persen yoy), jasa pendidikan (40,00 persen yoy), sosial budaya & hiburan (36,70 persen yoy), jasa kesehatan (18,53 persen yoy) serta real estate persewaan dan jasa perusahaan (17,50 persen yoy). Sementara dari perolehan market share, kepemilikan rumah tinggal masih mencatatkan porsi tertinggi sebesar 26,40 persen, diikuti perdagangan 18,50 persen dan pembiayaan multiguna 17,60 persen.

Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan Jawa Barat pada September 2023 bertumbuh sebesar 3,66 persen yoy (Agustus 2023: 2,97 persen yoy) menjadi sebesar Rp652,97 triliun, dengan porsi tertinggi pada tabungan sebesar 45,90 persen, diikuti deposito 33,70 persen dan giro sebesar 19,50 persen.

Baca Juga: OJK Tingkatkan Inklusi Keuangan dan Pemerataan Kesejahteraan Bulan Inklusi Keuangan 2023

OJK mendorong kinerja intermediasi dengan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pembiayaan dan terjaganya likuiditas. Likuiditas industri perbankan Jawa Barat pada September 2023 dalam level yang memadai dengan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 91,11 persen (Agustus 2023: 90,98 persen). Sementara kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 3,49 persen (Agustus 2023: 3,63 persen). 

Beberapa tahun terakhir, tren pertumbuhan perbankan syariah di Jawa Barat mencatatkan kinerja yang lebih tinggi dibanding perbankan konvensional.

Pembiayaan perbankan syariah di Jawa Barat per September 2023 mencapai Rp64,08 triliun dan tumbuh 14,57 persen yoy yang ditopang oleh pembiayaan dari Bank Umum Syariah dengan porsi pembiayaan sebesar 63,96 persen, disusul Unit Usaha Syariah sebesar 27,53 persen dan BPR Syariah sebesar 8,52 persen dari total pembiayaan perbankan syariah.

Baca Juga: OJK KR 2 Sebut Sektor Jasa Keuangan Jabar Tetap Terjaga Stabil

Market share pembiayaan perbankan syariah juga terus menunjukkan tren kenaikan, dari sebesar 7,99 persen pada tahun 2019 (sebelum pandemi Covid-19) menjadi 9,72 persen per September 2023. 

Di Jawa Barat, jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia saat ini sejumlah 69 perusahaan yang terdiri dari sektor perbankan, telekomunikasi, properti, serta industri makanan dan minuman. 

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x