Baca Juga: BNPB Monitor Pascagempa M6,1 Guncang Sejumlah Wilayah Sumatra Barat
Firman menilai gaya hidup flexing atau mempertontonkan gaya hidup mewah ini tentunya akan berdampak.
Masyarakat dibuai kehidupan para crazy rich sehingga mau ikut berinvestasi, tanpa berpikir jangka panjang.
"Flexing ini tujuan akhirnya mempengaruhi orang agar mau berinvestasi di sebuah investasi yang belum jelas. Apakah benar-benar dalam jangka panjang menguntungkan," ujarnya.
Baca Juga: Mundur dari Bursa Calon Presiden 2024, Berikut Ini Profil H. Giring Ganesha Djumaryo
"Daya kritis masyakarat itu dimatikan, mereka dialihkan untuk melihat hasilnya. Anda tidak usah berfikir panjang dan banyak pertimbangan, ini anak muda telah menikmati kehidupan luar biasa. Ini bahayanya akan melenakan orang untuk menghilangkan kewaspadaan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Firman juga mengimbau agar masyarakat lebih bijak dalam bersosial media.
Publik juga harus pintar memilah konten-konten yang baik.