Perasaan yang sensitif selama trimester pertama umumnya disebabkan oleh perubahan sekresi hormon. Kadar estrogen dan progesteron yang lebih tinggi bertanggung jawab atas perubahan suasana hati, sehingga bumil cenderung lekas marah dan mudah merasa sedih.
Baca Juga: Tertarik Dengan Implan Payudara? Yuk Kenali Jenis dan Resikonya
Baca Juga: Hasilkan Generasi Unggul Bidang Pertanian, Rektor IPB Apresiasi Program Petani Milenial
• Trimester Kedua dan Ketiga
Pergeseran hormon berlanjut ke trimester kedua dan ketiga. Oleh sebab itu, bumil akan mudah menangis selama waktu ini juga. Perubahan tubuh yang berlangsung cepat juga meningkatkan tingkat kecemasan. Akibatnya, beberapa bumil mungkin merasa lebih gelisah di trimester kedua.
Tingkat kecemasan ini mungkin akan berlanjut hingga trimester ketiga mengingat kelahiran sudah semakin dekat. Mungkin akan ada banyak hal yang bumil pikirkan, seperti kondisi kesehatan bayi, rasa sakit selama proses kelahiran sampai masalah finansial.
Apakah Menangis Memengaruhi Janin?
Menangis sesekali tidak membahayakan bayi yang belum lahir. Namun, jika tangisan disebabkan oleh depresi berat selama kehamilan dapat berdampak negatif pada kehamilan ibu.
Baca Juga: Juwita Bahar Gabung Bisnis NTF Luncurkan Token Kripto Bernama MnM