Tip Siapkan Makanan Sehat ala Ahli Gizi dan Masterchef Indonesia

- 3 Oktober 2022, 22:45 WIB
Ilustrasi gambar makanan sehat.
Ilustrasi gambar makanan sehat. /Tangkap layar Buku Tematik Kelas 5 SD/MI Tema 3

Menurut Brian, meal prep bisa disesuaikan dengan tipikal keluarga masing-masing. “Jika terbiasa makan pagi dengan roti atau makanan barat yang simpel, tak perlu meal prep yang rumit. Kalau hobi memasak, meal prep jadi sangat penting. Daging bisa dipotong-potong sesuai porsi memasak. Jadi, saat tiba waktunya untuk memasak, tak perlu mengeluarkan semua daging, melainkan satu porsi masakan saja. Daun bawang bisa dicuci, keringkan, dipotong sesuai jenis masakan, disimpan dalam kulkas. Hal-hal sederhana ini bisa membantu mempercepat proses memasak. Food waste juga berkurang, karena bahan makanan itu dijaga kesegarannya sejak awal.”

Aziz menambahkan, bumbu-bumbu juga bisa disiapkan lebih awal. Misalnya, saat membeli bawang-bawangan segar, langsung olah saja. Cukup dihaluskan dengan blender dan dijadikan bumbu jadi. Agar lebih awet, masak dengan sedikit minyak sampai matang. Toh, nanti ketika ditumis pun pakai minyak. Masukkan ke dalam kotak, tutup rapat, simpan di kulkas. Kapan pun akan dipakai, tinggal diambil saja secukupnya.

Meal prep ini bisa dilakukan segera setelah belanja, sekalipun lelah setelah seharian bekerja. “Pilih menu simpel, persiapkan malam itu juga untuk memasak besok pagi. Pilihan masakan simpel akan menghemat waktu. Misalnya, oseng sayuran. Proses memasaknya sangat cepat. Biasanya, ketika aku capek, capeknya sekalian saja untuk meal prep. Daripada besok pagi bangun tidur lebih malas, malasnya jadi sekalian juga,” kata Puteri. 

Baca Juga: LAGI! Baim Wong Minta Maaf, Usai Konten Prank KDRT Hingga Prank Polisi

Ia menambahkan, meal prep bukan hanya perkara memotong-motong bahan makanan. Rencana belanja bahan pangan juga perlu dipersiapkan satu minggu sebelumnya. Buatlah daftar belanja untuk seminggu ke depan berdasarkan mood keluarga ingin makan apa. Yang pasti, belanja bahan pangan segar untuk satu minggu saja, agar tidak terbuang sia-sia. 

Percaya atau tidak, setiap tahun Indonesia menghasilkan 13 juta ton sampah makanan atau food waste, setara dengan 500 kali berat Monas! Padahal, makanan sebanyak itu bisa dikonsumsi oleh 28 juta orang. Angka yang fantastis, yang membuat kita jadi berpikir ulang untuk membuang makanan. 

Ada begitu banyak cara untuk meminimalkan sampah makanan. Brian bercerita, di musimnya dulu peserta MCI mendapat tantangan food waste management. Siapa yang sampahnya paling sedikit, dia yang unggul. “Dari satu produk saja, katakanlah udang, semua bagiannya bisa dimanfaatkan. Setelah diambil dagingnya, kulit dan kepalanya bisa disangrai, lalu dibuat kaldu. Semua bagian brokoli juga bisa dimanfaatkan. Bukan hanya bunganya, batangnya juga bisa dimasak. Batang kangkung dan batang bayam juga masih bisa dimasak, dan mengandung zat gizi,” kata Brian.

Baca Juga: Berlangsung Hingga Desember, Yuk Berpartisipasi Pada Bulan Dana Kemanusiaan PMI Kota Bandung

Masakan sisa semalam juga bisa dikreasikan semaksimal mungkin. Aziz mencontohkan, seandainya masih ada sisa lodeh, sayur itu bisa dikembangkan lagi menjadi hidangan baru. “Misalnya, ditambahkan potongan kentang, lalu dihaluskan dan dijadikan lodeh cream soup. Atau, dijadikan saus pasta. Kuah sayur lodeh digodok lagi sampai airnya berkurang banyak, tambahkan tepung hingga kental.”

Puteri, Aziz, dan Brian juga menyebutkan tentang ugly produce yang tak dilirik orang, karena penampilannya tidak menarik. Orang menganggap ugly produce itu sebagai bahan makanan busuk. Padahal, tidak demikian. Kandungan gizinya juga sama seperti produk yang bentuknya sempurna. Menurut Puteri, perubahan warna pada brokoli sehingga agak kekuningan, misalnya, tak mengubah nilai gizi secara signifikan. Selama cirinya sama seperti brokoli pada umumnya, berarti dia masih layak makan.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah