Masa muda Motinggo Busye dihabiskan di banyak tempat. Dia menamatkan SMA di Bukittinggi, kemudian melanjutkan pendidikan ke Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (tidak tamat).
Pernah menjadi redaktur kepala Penerbitan Nusantara (1961--1964) dan ketua II Koperasi Seniman Indonesia. Dramanya, Malam Jahanam (1958), mendapat Hadiah Pertama
Sayembara Penulisan Drama Bagian Kesenian Departemen P & K tahun 1958 dan cerpennya, Nasehat buat Anakku, mendapat hadiah majalah Sastra tahun 1962.
Baca Juga: 3 Materi Pelajaran Olahraga untuk Jaga Kebugaran Murid Meski Masih #DiRumahAja
Baca Juga: Menaker Ida: 29,12 Juta Orang Penduduk Usia Kerja Terdampak Pandemi Covid-19
Berikut sejumlah novel yang telah Motinggo tulis sepanjang hidupnya.
• Malam Jahanam (1962).
• Tidak Menyerah (1963).
• Hari Ini Tak Ada Cinta (1963).
• Perempuan Itu Bernama Barabah (1963).
• Dosa Kita Semua (1963).
• Tiada Belas Kasihan (1963).
• Sejuta Matahari (1963).
Baca Juga: Selamat Jalan Rossi, Kisahmu 15 Tahun Bersama Yamaha Akan Dikenang..
Baca Juga: Kembali Marah-Marah, dr. Tirta Pertanyakan Kinerja Satgas Covid-19 Selama Delapan Bulan
• Penerobosan di Bawah Laut (1964).
• Titian Dosa di Atasnya (1964).
• Cross Mama (1966).
• Tante Maryati (1967).
• Sri Ayati (1968).
• Retno Lestari (1968).