Kembali Marah-Marah, dr. Tirta Pertanyakan Kinerja Satgas Covid-19 Selama Delapan Bulan

- 24 November 2020, 13:21 WIB
dr. Tirta dalam podcast Deddy Corbuzier.
dr. Tirta dalam podcast Deddy Corbuzier. /Tangkap layar YouTube.com/Deddy Corbuzier

BERITA KBB - Tirta Mandira Hudhi kembali kritik pemerintah, khususnya Kememtrian Kesehatan Republik Indonesia. Kritik itu ia lontarkan dalam podcast bersama Deddy Corbuzier.

Ia menanyakan apa saja yang telah dilakukan oleh Satuan Tugas COVID-19 (Satgas) selama 8 bulan ini untuk menanggulangi COVID-19 di Indonesia.

Hal tersebut dipertanyakan oleh pria yang akrab disapa dr. Tirta, setelah melihat pemberitaan bahwa ada warga Indonesia yang positif saat keluar negeri dan membawa surat yang menyatakan negatif dari Indonesia.

Baca Juga: Ini Kalimat Cool dan Sedikit Menyebalkan yang Sering diucapkan Aldebaran di Ikatan Cinta RCTI, Gemes

Baca Juga: Song Jong Ki is Back, Bakal Jadi Host MAMA 2020, Selamat Aktif Kembali Ganteng!!!

"Jadi buat apa ada surat bebas Covid-19 untuk syarat penerbangan kalau nantinya selama diperjalanan lu bisa terkena virus. Ini bukan cuma Jerinx aja yang kritik, Jepang juga tanya," ucapnya dalam Podcast Youtube Deddy Corbuzier pada Minggu 22 November 2020.

Bukan hanya Jepang yang mempertanyakan standar pengetesan di Indonesia. dr. Tirta mengatakan bahwa Mekah pun mempertanyakan hal serupa, setelah ditemukannya jamaah umroh yang positif.

"Mekah menolak jamaah Umroh dari Indonesia. Karena suratnya menyatakan Negatif Covid-19, ternyata disana negatif semua. Akhirnya dibuat kebijakan untuk Indonesia yang harus memperbaiki sistem kesehatannya," kata dr. Tirta.

Baca Juga: V BTS Ungkap 'Blue & Grey' Seharusnya tidak Menjadi Bagian Album 'BE', Tapi Ini yang Terjadi

Baca Juga: BTS Ungkap Anggota Mana yang Paling Sering Bertengkar dan Apa Penyebabnya

Dengan adanya hal tersebut, dr. Tirta dengan tegas menyampaikan bahwa Satgas COVID-19 tidak becus mengatasi permasalahan ini selama 8 bulan.

Sebelumnya ada pemberitaan bahwa visa warga Indonesia untuk berangkat umroh dihentikan karena ada temuan jamaah yang positif COVID-19.

Hal itu dilakukan oleh pihak Mekah karena tidak hanya sekali ditemukannya kasus serupa. Melainkan lebih dari satu, yang mana membuat Pemerintah Mekah membuat peraturan tersebut.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x