Patung itu dibangun pada tahun 1958 setelah panggilan dari teman-teman sekelasnya menarik sumbangan ke seluruh negeri. Itu berdiri sampai hari ini sebagai monumen untuk semua anak yang meninggal akibat pemboman dan menerima pengunjung dari seluruh dunia.
Berjudul "Orizuru no Kiseki" (Keajaiban Burung Bangau Kertas), film ini digagas oleh keponakan Sadako Yuji Sasaki, seorang penulis lagu berusia 50 tahun yang tinggal di Tokyo.
Film ini dibuat untuk menandai peringatan 80 tahun dimulainya Perang Pasifik antara Jepang dan Amerika Serikat yang meletus pada 7 Desember 1941, dengan serangan mendadak Jepang di Pearl Harbor.
Baca Juga: Waktunya Belanja Kebutuhan dengan Gratis Ongkir Rp0 dan ShopeePay Deals Rp1 di Shopee SMS!
Baca Juga: Jadwal Belajar dari Rumah, Program Kemendikbud untuk Paud-SD , Tayang di TVRI, Senin 25 Januari 2021
Film ini mengikuti jejak Sadako serta saudara laki-lakinya Masahiro, yang sekarang berusia 79 tahun, dan anak-anak lain yang menjadi sasaran pemboman. Itu juga menampilkan jembatan persahabatan yang dibangun antara Jepang dan Amerika Serikat melalui kisah Sadako, kata keluarga itu.
Film ini juga menggambarkan pengalaman pahit yang dialami orang tua Sadako. Mereka dipaksa pindah ke Fukuoka setelah menghadapi kritik yang tidak berdasar bahwa mereka menghasilkan uang dari kematian putri mereka karena ceritanya dilaporkan di surat kabar dan media lain.
Baca Juga: Foto Pelukan V BTS & Min Hoo SHINee Muncul Kembali dengan Kejutan Tersembunyi yang Lucu
Baca Juga: Ramalan Zodiak, Senin 25 Januari 2021, untuk Capricorn, Aquarius, dan Pisces