Kisah Sadako Sasaki dan Keluarganya yang Terdampak Bom Hiroshima Segera Diangkat Menjadi Film

- 25 Januari 2021, 09:27 WIB
Hampir Sama dengan Ledakan Beirut, Mengenang Bom Atom Hiroshima yang Membantai Ribuan Manusia
Hampir Sama dengan Ledakan Beirut, Mengenang Bom Atom Hiroshima yang Membantai Ribuan Manusia /Kolase US Army Air Force/Business Insider

BERITA KBB - Sebuah film dokumenter yang berkisah tentang Sadako Sasaki, seorang tokoh ikonik di Hiroshima, Jepang bakal segera dirilis dalam waktu dekat ini.

Kehidupan Sadako dan keluarganya setelah pemboman atom di kota Jepang barat dalam Perang Dunia II menginspirasi banyak cerita tentang keinginan untuk menciptakan perdamaian.

Sadako, yang meninggal pada usia 12 tahun karena leukemia akibat radiasi 10 tahun setelah pemboman 6 Agustus 1945, saat berada di ranjang rumah sakit tertantang untuk melipat seribu bangau kertas.

Baca Juga: Jadwal TV SCTV, Senin 25 Januari 2021, Buku Harian Seorang Istri, Love Story, Samudra Cinta

Baca Juga: Jadwal TV RCTI, Senin 25 Januari 2021, Ikatan Cinta, Lanjut Indonesian Idol Spektakuler

Dia melakukan hal itu setelah mengetahui legenda bahwa melakukan hal itu akan membuat keinginannya menjadi kenyataan.

Dikutip Berita KBB dari Japan Today, Senin 25 Januari 2021, meskipun dikatakan bahwa dia telah menyelesaikan lebih dari seribu origami crane, doanya untuk sembuh tidak terkabul.

Prasasti di kaki patung peringatan yang meniru Sadako di Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima dekat pusat pengeboman berbunyi, "Ini adalah teriakan kami. Ini adalah doa kami. Untuk membangun perdamaian di dunia ini."

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 25 Januari 2021, Nino Selidiki Pembunuh Roy, Elsa Takut Ketahuan

Baca Juga: Sinopsis Uttaran Senin 25 Januari, Akash dan Vishnu Merasa Lega Karena Mendapatkan Bukti Kejahatan Khanna

Patung itu dibangun pada tahun 1958 setelah panggilan dari teman-teman sekelasnya menarik sumbangan ke seluruh negeri. Itu berdiri sampai hari ini sebagai monumen untuk semua anak yang meninggal akibat pemboman dan menerima pengunjung dari seluruh dunia.

Berjudul "Orizuru no Kiseki" (Keajaiban Burung Bangau Kertas), film ini digagas oleh keponakan Sadako Yuji Sasaki, seorang penulis lagu berusia 50 tahun yang tinggal di Tokyo.

Film ini dibuat untuk menandai peringatan 80 tahun dimulainya Perang Pasifik antara Jepang dan Amerika Serikat yang meletus pada 7 Desember 1941, dengan serangan mendadak Jepang di Pearl Harbor.

Baca Juga: Waktunya Belanja Kebutuhan dengan Gratis Ongkir Rp0 dan ShopeePay Deals Rp1 di Shopee SMS!

Baca Juga: Jadwal Belajar dari Rumah, Program Kemendikbud untuk Paud-SD , Tayang di TVRI, Senin 25 Januari 2021

Film ini mengikuti jejak Sadako serta saudara laki-lakinya Masahiro, yang sekarang berusia 79 tahun, dan anak-anak lain yang menjadi sasaran pemboman. Itu juga menampilkan jembatan persahabatan yang dibangun antara Jepang dan Amerika Serikat melalui kisah Sadako, kata keluarga itu.

Film ini juga menggambarkan pengalaman pahit yang dialami orang tua Sadako. Mereka dipaksa pindah ke Fukuoka setelah menghadapi kritik yang tidak berdasar bahwa mereka menghasilkan uang dari kematian putri mereka karena ceritanya dilaporkan di surat kabar dan media lain.

Baca Juga: Foto Pelukan V BTS & Min Hoo SHINee Muncul Kembali dengan Kejutan Tersembunyi yang Lucu

Baca Juga: Ramalan Zodiak, Senin 25 Januari 2021, untuk Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Yuji Sasaki mengatakan orang tua Sadako menjauhkan diri dari buku dan film yang membahas situasi tragisnya.

"Dengan menunjukkan kepedihan keluarga di balik kisah Sadako, saya ingin menjadikannya semacam film yang membantu penonton mempertimbangkan pola pikir apa yang akan membangun perdamaian," katanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak, Senin 25 Januari 2021 untuk Libra, Scorpio, dan Sagittarius

Baca Juga: Dark Jokes Bisa Jadi Kajian Baru Akademisi

Film yang diproduksi sejak September lalu ini diharapkan akan dirilis pada musim panas 2022. Sebagian didanai oleh donasi dan kampanye crowdfunding, yang masih berjalan di https://readyfor.jp/projects/orizuru-kiseki.

Jika situasi virus korona memungkinkan, Yuji Sasaki mengatakan dia dan kru akan merekam upacara untuk memperingati para korban serangan Pearl Harbor di Honolulu, Hawaii, yang dijadwalkan pada bulan Desember, sebagai bagian dari gelaran mendatang mereka.***

Editor: Cecep Wijaya Sari

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x