Otto von Bismarck, Lelaki yang Berhasil Memodernisasi Jerman. Inilah Profilnya

- 7 Juni 2022, 19:38 WIB
Ilustrasi petani Jerman yang terdampak sanksi Uni Eropa ke Rusia atas konflik di Ukraina.
Ilustrasi petani Jerman yang terdampak sanksi Uni Eropa ke Rusia atas konflik di Ukraina. /Pixabay/Ktine01

 

 
 
BERITA KBB - Otto Eduard Leopold von Bismarck. Dia lahir pada tanggal 1 April tahun 1815 di perkebunan keluarganya di Schonhausen, barat Berlin.
 
Ayahnya adalah Karl Wilhelm Ferdinand von Bismarck dan ibunya bernama Wilhelmine Luise Mencken.
 
Menurut New World Encyclopedia, ayah Bismarck adalah tuan tanah dan mantan seorang perwira militer Prusia.
 
 
 
Sedangkan ibunya berasal dari keluarga biasa yang kaya. Hidup di lingkungan seperti itu, Otto von Bismarck mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan terjamin.
 
Bismarck pernah mendaftar di Universitas Georg Agustus Gottingen. Tapi dia hanya bertahan selama satu tahun. 
 
Dia kemudian mendaftar di Universitas Friedrich Wilhelm Berlin dengan niat menjadi diplomat.
 
 
Dia akhirnya mendapatkan pekerjaan tapi dalam posisi administratif yang kecil di Aachen dan Postdam.
 
Pada akhirnya, pekerjaan itu dinilai monoton dan tidak menarik. Dia kerap mengabaikan tugas resminya dan pergi meninggalkan pekerjaan pada usia 24 tahun.
 
Meninggalkan pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil diplomat rendahan, Bismarck kembali ke keluarga dan membantu ayahnya mengelola perkebunan. Saat itu, dia dinilai mengalami krisis agama dan menjadi seorang ateis.
 
 
Menurut Thought Co, transformasi itu berubah ketika Bismarck akhirnya bertemu dengan Joanna von Puttkamer, menjalin asmara dan kemudian menikahinya. Bismarck mengikuti agama sang istri dan menjadi seorang Kristen Lutheran yang taat.
 
Dilansir BBC, Bismarck kemudian memiliki stabilitas dan terjadi perubahan yang signifikan dalam kehidupannya.
 
Dia lantas memasuki karir politik di legislatif Prusia, mendukung monarki, dan mendapatkan reputasi sebagai seorang ultra-konservatif.
 
 
Pada 1851, karir Bismarck menanjak. Raja Frederick Wilhelm IV mengangkatnya sebagai wakil Prusia untuk Konfederasi Jerman dan menjadi duta besar untuk Rusia dan Prancis.
 
Posisi tersebut telah memberinya wawasan yang berharga tentang kerentanan kekuatan-kekuatan besar Eropa. Selain itu, Bismarck juga dinilai cakap berbahasa Prancis dan Rusia.
 
Otto von Bismarck mendapatkan jabatan sebagai Perdana Menteri pada 1862, ketika setahun sebelumnya Wilhelm I menjadi Raja Prusia. Meski secara teknis dia tunduk pada raja, tapi kecerdasannya telah membuatnya mampu melakukan manuver.
 
Meski Bismarck memiliki beberapa masalah dengan kelompok oposisi di parlemen, tapi kebijakannya yang keras telah membuatnya mendapatkan julukan Perdana Menteri Besi. Dia juga memiliki kebijakan luar negeri yang berusaha memprovokasi perang.
 
Jerman-Austria memenangkan perang itu saat melawan Denmark, membagi dua wilayah kekuasaan, yaitu Schleswig di bawah Jerman dan Holstein di bawah Austria.
 
Bismarck kemudian kembali memprovokasi perang, kali ini melawan Austria yang sebelumnya diajak bersekutu. Perang berlangsung dengan kekalahan telak Austria.
 
Jerman kemudian mencaplok Schleswig-Holstein, Hanover, Hesse-Cassel, dan Frankfurt. Reputasi Bismarck semakin mentereng sebagai Perdana Menteri.
 
Perang akhirnya terjadi dan itu menjadi malapetaka bagi Prancis. Jerman memenangkan pertempuran dan Prancis menyerah pada tahun 1871.
 
Perang itu membuat Prancis membayar ganti rugi yang mahal dan menyerahkan Alsace dan sebagian Lorraine kepada Jerman.
 
Bismarck kemudian mengamankan penyatuan Jerman dan membuka negosiasi negara bagian selatan Jerman untuk menyetujui unifikasi.
 
Otto von Bismarck yang namanya semakin mentereng, membuatnya menjadi Kanselir Jerman dan memerintah dibawah Raja Wilhelm I.
 
Bismarck membangun Jerman menjadi negara yang kuat, memodernisasi pemerintahan, dan meletakkan identitas nasional yang bersatu.
 
Bismarck melakukan reformasi ekonomi dan membawa Jerman menjadi negara industri. Tapi upayanya memperkuat identitas nasional tersandung Gereja Katolik, terutama di Jerman Selatan.
 
Dia menerapkan kebijakan Kulturkampf untuk melawan gereja, termasuk menasionalisasi sekolah-sekolah yang tadinya dikelola oleh Gereja Katolik.
 
Faktor nasionalisme dan politik juga menjadi bagian dari latar belakang Kulturkampf.
 
Bismarck yang menua telah membangun Jerman menjadi kuat dan modern. Kebijakan luar negerinya juga telah mampu menjaga perdamaian di kawasan, meski ia memulainya dengan memprovokasi peperangan.
 
Saat Kaisar Wilhelm I meninggal pada tahun 1888, posisi Bismarck mulai goyah. Selain itu, Bismarck sendiri juga telah menua.
 
Pada tahun 1890, Bismarck mundur dari jabatan. Dikutip dari BBC, dia pensiun dan menghabiskan waktu di tanah miliknya di dekat Hamburg. Dia meninggal di sana pada 30 Juli 1898.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x