Melihat keduanya bergandengan tangan dan berjalan bersama, ia menjadi sesak nafas bahkan hingga kehilangan kesadarannya.
Meskipun tujuan pernikahan keduanya adalah untuk menyelamatkan Nedim dari penyiksaan yang dilakukan oleh Ceren dan Seniz.
Perbuatan buruk ini terbongkar ketika Nedim melakukan sesi wawancara dengan dokter pribadinya, di rumah peternakan Agah.
Dia mengakui bahwa telah melakukan hal buruk, meskipun tidak mengatakan detail perbuatan buruk yang dilakukan.
Ketika Nedim mengingat semua yang dia lakukan, Nedim menunjukkan sedikit senyuman kepada dokter yang sedang merawatnya.
Ia mengingat ketika Agah datang dan memintanya untuk melakukan tes DNA atas anak yang dikandung oleh Ceren.
Agah mengatakan bahwa ini semua dia lakukan untuk melindungi keponakannya dari kejahatan yang telah dilakukan oleh istrinya.
Ia menyunggingkan senyuman ketika mengingat perlakuan Agah yang selalu memberikan perlindungan terhadap dirinya.***