Mengulas Film M3GAN: Bagaimana Teknologi Merenggut Masa Kecil Anak

- 5 Februari 2023, 13:31 WIB
M3GAN robot pendamping manusia yang mulanya manis tetiba jadi  brutal dan sadis.
M3GAN robot pendamping manusia yang mulanya manis tetiba jadi brutal dan sadis. /IMDb/

 

Berita KBB – Film M3GAN cocok dijadikan tontonan untuk para orang tua di akhir pekan. Film itu telak menyentil pola asuh anak di abad 21, ini berfokus pada “hubungan orang tua dengan anak”, dan premis menjadi orang tua yang bijak.

Di scene awal, M3GAN sudah memperlihatkan konflik ceritanya, diwakili oleh Cady—Violet McGraw, pemeran gadis kecil di film M3GAN—tengah asyik menggunakan iPad, terpaku habis pada tablet yang terhubung dengan boneka mainan AI, ketika sedang di perjalanan.

Ibu Cady khawatir sebab selama anaknya fokus pada gawai itu, ia tidak menghiraukan pemandangan alam sekitar. Dan naas bahkan ketika keduanya mendadak tiada—terlibat kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh badai salju—ikatan emosional Cady dengan AI justru semakin menjadi.

Baca Juga: Jadwal Tayangan Indosiar Selasa, 7 Februari 2023. Ada BRI Liga 1 Persija Jakarta vs Persita Tangerang

Hadir Gemma, bibi sekaligus perancang mainan canggih milik Cady yang ditunjuk sebagai wali asuhnya, Gemma-lah entitas yang mempererat ikatan Cady kepada AI.

Gemma menilai bahwa teknologi yang terlibat pada proses pertumbuhan anak bukanlah suatu isu, melainkan sebuah inovasi yang pantas diberikan.

Saya sendiri merasa ada motif khusus mengapa ia berprofesi sebagai pencipta mainan cerdas anak-anak.

Alasan yang paling logis, lahir dari ketidakhadiran peran orang tua di masa kanak-kanaknya.

Ini tampak dari sifat Gemma yang kaku dan perfeksionis, juga percakapannya bersama polisi yang menyiratkan hubungan tidak harmonis antara Gemma dengan kakek-nenek Cady, acap kali juga terlihat melalui dialog Gemma dan Cady yang canggung.

Pula di lain sisi, kita bisa perhatikan keputusan Gemma saat berhadapan dengan kesedihan Cady, ia memilih cara instan untuk mengatasinya, yaitu melalui pemberian iPad tanpa batas, dan menciptakan M3GAN, Model-3 Generative Android, robot AI berikut potensi tak terbatas.

Ide instan tersebut akibat dari ketidakmampuan Gemma mengiringi aktivitas Cady, ia jelas sibuk sebagai seorang perancang mainan jenius di sebuah perusahaan besar.

Konflik film ini lantas mengantarkan kita sampai pada kesimpulan bahwa teknologi telah menjadi solusi praktis untuk menenangkan anak.

Melalui penuturan sifat pragmatis ayah Cady yang tidak sekritis istrinya dalam menetapkan batasan waktu pemakaian gawai (terjadi sesaat sebelum keduanya menjadi korban kecelakaan), atau ketika Gemma memberikan kebebasan penggunaan iPad sementara ia mengerjakan proyek robot.

Maka sementara Gemma menyelesaikan proyek, di sudut tak terlihat itu Cady merajut ikatan emosional yang kuat dengan AI.

Sebuah kontras bahwa orang tua telah secara sengaja memberikan otoritas penuh kepada anak untuk mengakses gawainya.

Dari film ini, ada beberapa kegentingan yang perlu diuraikan. Hal tersebut kembali menyambung topik tulisan ini, “Bagaimana teknologi telah merenggut masa kecil anak”.

M3GAN adalah metafora yang mengajarkan moral

M3GAN diungkapkan sebagai evolusi dari kecanggihan AI, meski saat ini belum ada robot AI secanggih M3GAN, dunia kita cukup terlena dengan kemudahan akses dan laju teknologi.

Ia menyertai kita setiap saat; menghabiskan waktu bersama, melalui penugasan dan syarat-syarat, aktivitas dan birokrasi yang melingkupi proses digitalisasi.

Tatanan adiksi ini yang kemudian membuat kita rabun. Mengikuti gerak dunia yang semakin cepat, manusia jadi cenderung terburu-buru dan melewatkan makna-makna serta pertanda di sekitarnya, korbannya bahkan orang terdekat kita.

Seperti Gemma yang yakin dapat membangun ruang nyaman untuk Cady dengan bantuan teknologi. Namun Gemma melupakan hakikat sejati makhluk hidup, bahwa manusia dan manusia membutuhkan pertukaran perasaan dan emosi. Ketika ia meyakini AI bisa mengisi ruang itu, maka Gemma betul.

M3GAN adalah metafora yang dewasa ini sering orang tua gunakan demi menenangkan buah hatinya, mengontrol anak-anak dan membuat mereka berperilaku baik di depan umum, alih-alih memberikan ruang waktu supaya anak mengerti, orang tua justru memberikan distraksi berupa ponsel sebagai solusi.

Begitupun Gemma terhadap Cady, yang memberikan pengalihan dan dan terus menyuntikannya. Bahkan ketika Cady berduka atas kematian kedua orang tuanya, Gemma tidak menjelaskan makna dari proses yang tengah Cady alami.

Sehingga Cady tidak akan mengerti arti duka yang dirasakan, entah bagaimana pula ia akan melaluinya di masa depan.

Gadget membuat anak tumbuh dengan mental tertahan

Teori keterikatan sempat dijelaskan oleh Lydia ahli terapis di film M3GAN yang menyebut,

“Jika Anda membuat mainan yang tidak mungkin dilepaskan, lalu bagaimana Anda mengharapkan pertumbuhan seorang anak?”

Kepala Departemen Medik Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) Kristiana Siste Kurnia Santi juga mengatakan, 

“Pada usia anak, bagian otak, yaitu dorsolateral prefrontal cortex yang berfungsi untuk mencegah seseorang bersikap impulsif sehingga seseorang bisa merencanakan dan mengontrol perilaku dengan baik, belum matang.”

Karenanya, anak memang tumbuh dewasa tetapi secara mental ia akan tertahan, terutama saat melalui proses pengolahan emosi.

Peneliti mengungkapkan bahwa ketika anak-anak memakai gadget dalam jangka waktu yang lama, mereka cenderung menjadi agresif, marah, dan tidak sopan karena terikat dengan gadget dan tidak tahu apalagi yang harus dilakukan selain daripada itu.

Seperti Cady yang diceritakan berubah menjadi anak yang berperilaku kasar, tidak sabaran, serta emosional bila Gemma sengaja membatasi interaksi Cady dengan M3GAN.

Baca Juga: Head to Head Persib Bandung vs PSS Sleman, Prediksi Skor dan Susunan Pemain di BRI Liga 1

Efek kecanduan gadget ini juga memicu hubungan sosial yang buruk dan menyebabkan anak terasing dari lingkungannya, menjadikan ia penyendiri yang tak menyukai aktivitas luar ruangan, akibatnya anak akan kekurangan ketangkasan sosial.

Krisis tumbuh kembang dan identitas anak

Orang tua di titik tertentu ingin membatasi penggunaan media untuk anak-anak mereka, beberapa mungkin mendapatkan penolakan keras. Namun bila dibiarkan merekalah yang akan menjadi keras kepada Anda.

Karenanya penting mengidentifikasikan gejala kecanduan pada anak, kurangnya perhatian tampak menjadi penyebab utama kenapa anak mengembangkan ikatan emosi dengan gadget mereka. 

Itu bahkan sudah menjadi bagian dari identitas diri anak, bahwa mereka merasa kehilangan teman, sampai keresahan akan mengalami masalah jika tidak memiliki akses terhadap gadgetnya. 

Jika sudah masuk tingkat obsesi itu, sulit menerapkan kontrol praktis kepada anak. Terapi atau pembatasan bertahap untuk mengatasi kecanduan gadget patutnya diberikan. Sebab sejak awal orang tualah yang bertanggung jawab mempertimbangkan pemberian gadget kepada anak. 

Ingatlah bahwa samudera informasi itu terlalu luas dan dalam untuk diselami seorang anak, sekejap Anda abai, anak bisa melihat konten-konten yang tidak layak untuk ditonton. Lantas bagaimana ia akan menilai dunia dari konten-konten seperti itu? Bagaimana jua ia akan tumbuh?

Saya jadi teringat sebuah kutipan yang saya lihat di media sosial, itu berbunyi, “Tidakkah kamu bersyukur bahwa masa kecilmu terjadi sebelum teknologi mengambil alih?”.

Sesuatu tiba-tiba mengetuk hati saya, memutarkan kilasan-kilasan petualangan ketika saya seusia Cady, keseruan menyusuri gang-gang dan menjelajah belantara bersama anak-anak lain.

Saya tahu bahwa jarak waktu antara kini dan kala tidak bisa dibandingkan, apalagi di tengah ancaman tindak kriminal yang mengintai anak-anak. Tetapi pokok inti dari tulisan ini sebetulnya adalah menjadi orang tua yang bijak untuk anak.

Toh, tidak penting kilasan-kilasan saya tadi. Tetapi coba Anda tebak momen berharga di hidup si kecil. Sempatkan bertanya kepadanya, dan pastikan bahwa cinta itu begitu besar sampai ia dapat melihatnya langsung melalui tatapan Anda.***

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x