Si penelepon kemudian memintanya untuk menggunakan earphone, tapi Iori enggan menurutinya. Namun, ia terpaksa mengikuti instruksi si penelepon ketika ia melihat ada sebilah pisau berlumuran darah yang diacungkan pada Momiji di belakangnya.
Iori kemudian diminta membuang ponsel miliknya ke tempat sampah, dan menghampiri sesosok pria tua di gerbong depan. Ternyata, pria tua itu sudah tewas karena dibunuh oleh komplotan si penelepon.
Sang butler pun diminta untuk mengambil sebuah flashdisk dari tubuh mayat itu, kemudian menaruhnya di wastafel sebelumnya, lalu menunggu di sebelah mayat pria itu. Jika si pelaku sudah menerima flashdisk itu, Momiji akan dilepaskan.
Si pelaku memberi waktu Iori 2 jam sebelum shinkansen sampai di Tokyo untuk menemukan flashdisk itu. Ia mulai menggeledah mayat pria itu, tapi tidak menemukan benda yang dicari. Iori pun menduga bahwa kursi tempat mayat itu bukan tempat duduk aslinya.
Si pelaku kemudian menuntun Iori ke tempat duduk asli pria tersebut, dan menemukan sebuah koper yang diduga berisi flashdisk tersebut. Ternyata di dalamnya hanya ada pakaian, alat mandi, dan sebuah buku catatan.