Menohok! Eks Pilot Israel:  Tentara Kami adalah Organisasi Teroris yang Dijalankan oleh Penjahat Perang

18 Mei 2021, 12:47 WIB
Asap dan api terlihat setelah serangan udara Israel di sebuah gedung, di tengah gencarnya pertempuran Israel-Palestina, di Kota Gaza, Selasa, 18 Mei 2021. /REUTERS/Mohammed Salem

 

BERITA KBB- Ketegangan antara negara Israel dan Palestina sampai saat ini belum juga mereda. Terlebih, serangan udara yang dilancarkan oleh kedua belah pihak kian sengit. 

Kabar mengenai keganasan Israel yang menggempur tanah Palestina juga kian menyedot atensi dunia. 

Menanggapi hal ini, seorang mantan pilot Angkatan Udara Israel, Yonatan Shapira, mengungkapkan fakta yang mencengangkan terkait dengan pemerintah dan tentara Israel. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa, 18 Mei 2021: Aries Saatnya Instrospeksi Diri, Taurus Jadi Pusat Perhatian

Yonatan Shapira mendeskripsikan pemerintah dan tentara sebagai “organisasi teroris”, yang dijalankan oleh “penjahat perang”. 

Yonatan Shapira  sendiri telah mengundurkan diri dari dunia tentara Israel pada tahun 2003, tepatnya saat puncak Intifadah Palestina kedua. 

Lebih lanjut, dia menjelaskan kepada kantor berita Anadolu,bahwa setelah bergabung, dirinya baru menyadari jika tentara  Israel itu organisasi teroris. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak, Selasa 18 Mei 2021: Gemini dan Cancer Salah Satunya Alami Kerugian dalam Investasi

“Saya menyadari selama Intifada Kedua apa yang dilakukan Angkatan Udara Israel dan militernya adalah kejahatan perang, meneror jutaan populasi orang Palestina,” tuturnya, seperti dikutip BeritaKBB.pikiran.rakyat.com dari Middle East Monitor, 

“Ketika saya menyadarinya, saya memutuskan untuk tidak hanya pergi tetapi untuk mengatur pilot lain yang secara terbuka akan menolak untuk mengambil bagian dalam kejahatan ini,” sambungnya. 

Sementara itu. Shapira kemudian menuturkan, sebagai anak Israel dan dibesarkan di lingkungan militer Zionis yang sangat kuat. 

Baca Juga: Jadwal TV Stasiun Indosiar Hari Ini Selasa, 18 Mei 2021, ada LIDA 2021

Bukan hanya itu saja, dia juga mengakui tak tahu menahu soal Palestina, juga Nakba 1948. Dia, katanya, tidak paham soal penindasan yang sedang berlangsung. 

Sejak menyatakan undur diri dari militer Israel, Shapira telah menyerukan kampanye yang mendorong anggota militer lainnya agar tidak mematuhi perintah untuk menyerang warga Palestina. 

Atas kampanye-nya itu, 27 pilot militer lainnya diberhentikan dari jabatan mereka di Angkatan Udara Israel sejak 2003. 

Baca Juga: Kebiasaan yang Tanpa Disadari Bikin Kulit Wajah Kering

Sebelumnya diberitakan, dalam kurun waktu sepekan terakhir ini, pesawat tempur Israel telah melepaskan ratusan serangan udara terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza. 

Akibatnya, 188 warga dilaporkan tewas, termasuk 55 di antaranya anak-anak, 33 wanita, dan 1.230 lainnya luka-luka.***

Editor: Asep Budiman

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler