Asbes Dilarang di Dunia, Kenapa Asbes Masih Dipakai di Indonesia ?

17 September 2023, 07:39 WIB
Asbes Dilarang di Dunia, Kenapa Asbes Masih Dipakai di Indonesia ? /Djabesmen

BERITA KBB - Asbes adalah sejenis mineral berserat yang memiliki sifat tahan api, panas, dan kimia. Asbes banyak digunakan sebagai bahan bangunan, terutama untuk atap rumah, karena harganya yang murah dan kuat. Namun, asbes juga memiliki sisi gelap yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun sekitar 125 juta orang di seluruh dunia terpapar asbes di tempat kerja, dan sekitar ‪107.000‬ orang meninggal akibat penyakit terkait asbes. WHO juga menyatakan bahwa tidak ada tingkat paparan asbes yang aman, dan semua jenis asbes bersifat karsinogenik bagi manusia

 

Asbes Dilarang di Dunia

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), asbes termasuk dalam kategori karsinogenik, yaitu zat yang dapat menyebabkan kanker. Serat asbes yang terlepas ke udara dapat terhirup atau tertelan oleh manusia dan menempel di paru-paru atau saluran pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, seperti asbestosis (pembentukan jaringan parut di paru-paru), kanker paru-paru, mesotelioma (kanker selaput tipis yang melapisi organ dalam), dan kanker lainnya.

 

Selain itu, asbes juga berdampak negatif bagi lingkungan. Proses produksi dan pembuangan asbes dapat mencemari tanah, air, dan udara dengan bahan berbahaya. Serat asbes juga dapat mengganggu ekosistem dan mengancam kehidupan tumbuhan, hewan, dan manusia.

 Baca Juga: Hari Perhubungan Nasional 2023: Inovasi dan Teknologi Perhubungan di Era Revolusi Industri 4.0

Oleh karena itu, banyak negara dan organisasi internasional telah mengambil langkah untuk melarang atau membatasi penggunaan asbes. Hingga saat ini, sudah ada 67 negara yang telah melarang penggunaan semua jenis asbes, termasuk di antaranya adalah Australia, Kanada, Jepang, Inggris, Prancis, Jerman, dan lainnya. Tujuan dari larangan ini adalah untuk melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan dari bahaya asbes.

 

Asbes Masih Dipakai di Indonesia

Meskipun sudah banyak negara yang melarang asbes, Indonesia masih belum mengikuti jejak mereka. Indonesia masih mengizinkan penggunaan salah satu jenis asbes, yaitu asbes putih atau krisotil, yang diklaim sebagai jenis asbes yang paling aman. Asbes putih masih digunakan untuk pembuatan atap rumah, papan semen, isolasi pipa, rem kendaraan bermotor, dan produk lainnya.

 

Alasan utama mengapa Indonesia masih memakai asbes adalah karena faktor ekonomi. Asbes merupakan bahan bangunan yang murah dan mudah didapatkan. Selain itu, industri asbes juga memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional dan lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Menurut data dari Asosiasi Produsen Atap Serat Semen Indonesia (APASSI), industri asbes di Indonesia memiliki nilai pasar sekitar Rp 4 triliun per tahun dan menyerap sekitar 15 ribu tenaga kerja.

 

Menurut data Kementerian Perdagangan, impor asbes ke Indonesia mencapai ‪141.540‬ ton pada tahun 2019. Indonesia merupakan salah satu negara pengimpor asbes terbesar di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan akan asbes masih tinggi di Indonesia, terutama karena harganya yang murah dan daya tahannya yang lama.

 Baca Juga: Hari Perhubungan Nasional: Momentum untuk Meningkatkan Keselamatan dan Keamanan Perhubungan

Namun, alasan ekonomi ini tidak sebanding dengan risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh asbes. Menurut studi yang dilakukan oleh Universitas Indonesia pada tahun 2017, diperkirakan ada sekitar 14.600 kasus penyakit akibat paparan asbes setiap tahunnya di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 4.000 kasus berujung pada kematian. Studi ini juga menunjukkan bahwa biaya pengobatan penyakit akibat asbes mencapai Rp 1 triliun per tahun.

 

Asal tahu saja, tidak ada tingkat aman untuk paparan asbes. Semakin lama dan banyak seseorang terpapar asbes, semakin besar risikonya untuk terkena penyakit akibat asbes. Penyakit ini juga bisa muncul setelah puluhan tahun setelah paparan pertama kali terjadi. Oleh karena itu, sangat penting bagi Indonesia untuk segera menghentikan penggunaan asbes demi menjaga kesehatan masyarakat dan lingkungan.

 

 

Asbes adalah bahan bangunan yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Asbes dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, seperti kanker paru-paru, mesotelioma, dan lainnya. Banyak negara dan organisasi internasional telah melarang penggunaan asbes untuk melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan.

 

Namun, Indonesia masih belum melarang asbes dan masih menggunakannya untuk pembuatan atap rumah dan produk lainnya. Alasan utama mengapa Indonesia masih memakai asbes adalah karena faktor ekonomi. Namun, alasan ini tidak sebanding dengan risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh asbes. Oleh karena itu, Indonesia harus segera menghentikan penggunaan asbes demi menjaga kesehatan masyarakat dan lingkungan.

 

Selain itu perlu adanya kesadaran dan edukasi dari berbagai pihak untuk mengurangi atau menghentikan penggunaan asbes di Indonesia. Selain itu, perlu adanya alternatif bahan bangunan yang lebih aman dan ramah lingkungan untuk menggantikan asbes. Beberapa contoh alternatif bahan bangunan adalah logam, beton, kayu, bambu, atau bahan komposit.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler